Kapal Iran Bermanuver di Terusan Suez
Langsung Mengundang Protes Israel
Rabu, 23 Februari 2011 – 04:44 WIB
Netanyahu mengecam keras rencana AL Iran untuk melakukan latihan bersama di Syria. Apalagi, untuk merealisasikan agenda itu, Alvand dan Kharg harus melintasi perairan Israel. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman juga menyayangkan manuver militer Iran tersebut. "Kehadiran militer Iran di wilayah kami adalah provokasi," tandasnya.
Kemarin, Jubir Kementerian Luar Negeri Israel Yigal Palmor mengimbau masyarakat internasional ikut mengecam aksi Iran. "Eksistensi militer Iran di wilayah Mediterania adalah provokasi yang harus direaksi keras seluruh masyarakat dunia. Israel sangat menyesalkan langkah tersebut," paparnya. Apalagi, lanjut dia, suhu politik dan sosial di wilayah Timur Tengah sedang melonjak.
Kapal pencegat Alvand dengan bobot 1.500 ton itu, biasanya dilengkapi dengan torpedo dan rudal antikapal. Sedangkan, kapal logistik Kharg yang berukuran lebih besar dan beratnya berkisar 33.000 ton itu mampu mengangkut tiga helikopter sekaligus. Tapi, kepada Kantor Berita Fars, seorang petinggi AL Iran menyatakan bahwa kali ini, kapal buatan Inggris tersebut tidak dilengkapi dengan senjata canggih.
Melintasnya dua kapal milik Iran itu memantik perdebatan internasional karena sekitar sepekan sebelumnya, kapal induk AS juga melintasi Terusan Suez. Hanya saja, waktu itu, USS Enterprise melintas ke arah sebaliknya. Yakni, menuju Laut Merah. Kapal induk yang kini berada di Teluk Aden itu juga dilengkapi dengan kapal berpeluru kendali Leyte Gulf dan kapal perang Arctic. (hep)
KAIRO - Kali pertama sejak Revolusi Islam 1979, dua kapal Angkatan Laut (AL) Iran melintasi Terusan Suez. Kemarin (22/2), kapal penyergap Alvand
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer