Kapal-kapal Milik Nelayan pun Ditambatkan
jpnn.com, MEDAN - Cuaca buruk kembali melanda kawasan pesisir pantai Sumatera. Akibatnya, nelayan di Utara Medan dan Hamparan Perak, takut melaut.
Pasalnya, hembusan angin kencang bisa memicu terjadinya ombak tinggi.
M.Husni (38), buruh nelayan di Gabion, Belawan menuturkan, kapal ikan milik pengusaha tempatnya bekerja, terpaksa harus menunda keberangatan disebabkan cuaca di laut sedang tidak bersahabat.
“Semestinya siang ini (Sabtu) berangkat melaut. Tapi, tadi dibilang tekong ditunda karena angin kencang,” ungkapnya, Sabtu (6/5).
Sepekan terakhir, kata Husni, angin di perairan memang berhembus kencang. Apalagi pada malam hari. Kondisi itu terkadang memaksa para nelayan yang berada di laut, sulit mendapatkan ikan.
“Jika sudah di laut, mau pulang tanpa hasil jelas rugi. Soalnya biaya operasional banyak habis,” sebut Husni, seperti diberitakan Sumut Pos (Jawa Pos Group).
Kasi Analisis dan Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Belawan, M Rizky meminta nelayan mewaspadai potensi terjadinya angin kencang di tengah laut.
“Diimbau agar kapal ikan terutama nelayan tradisional, mewaspadai potensi terjadinya angin kencang, karena dapat memicu naiknya gelombang laut,” terangnya. (rul/yaa)
Cuaca buruk kembali melanda kawasan pesisir pantai Sumatera. Akibatnya, nelayan di Utara Medan dan Hamparan Perak, takut melaut.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Pagar Laut Merugikan Rakyat, Pemerintahan Era Jokowi Harus Bertanggung Jawab
- Oh Ternyata Ini Biang Kerok Pemasangan Pagar Laut Misterius
- TNI AL Bongkar Pagar Laut, Eks Sesmilpres Singgung Proses Hukum
- Menteri KKP Diminta Selesaikan Dualisme Kepengurusan HNSI
- Respons Dirjen PSDKP KKP Soal Masyarakat yang Hendak Cabuti Pagar Laut di Tangerang
- Alasan Pemasangan Pagar Laut di Tangerang Secara Swadaya Tak Logis