Kapal Pembawa 20 Penyelam Dihantam Badai, Mesin Sempat Mati

Kapal Pembawa 20 Penyelam Dihantam Badai, Mesin Sempat Mati
CUACA BURUK: KN 224 SAR yang mengangkut Basarnas Special Group (BSG) yang akan melakukan penyelaman harus kembali ke Teluk Kumai karena badai. Foto: Bayu Putra/Jawa Pos

jpnn.com - PANGKALAN BUN – Proses evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 menemui kendala. Kapal Negara (KN) 224 SAR yang sudah bersiap menuju ke titik pencarian akhirnya harus berbalik arah karena cuaca yang tidak bersahabat.

 

KN 224 SAR dihantam badai saat baru keluar dari Teluk Kumai sejauh 10 nautical mile. Kapten kapal akhirnya memutuskan kembali ke Teluk Kumai sembari menunggu cuaca membaik.

Cuaca buruk memang mengiringi perjalanan KN 224 SAR menuju titik lokasi pencarian pesawat AirAsia. Hujan deras yang disertai angin kencang membuat kapal terombang-ambing di tengah laut.

Sesaat setelah kapal putar balik, tiba-tiba mesin kapal mengalami black out (mati). Beruntung, kapten Kapal KN 224 SAR langsung mengambil tindakan sehingga kondisi tersebut dapat diatasi.

”Tinggi ombak di kisaran tiga meter dan jarak pandang sekitar 20 meter saja,” tutur Kapten Kapal KN 224 SAR Ahmad. Kondisi tersebut akan menyulitkan apabila kapal nekat meneruskan perjalanan.

Menurut Ahmad, dia memutuskan kembali ke Teluk Kumai demi keselamatan seluruh penumpang kapal, termasuk tim SAR. ”Jangan sampai kita niatnya nge-SAR, tapi malah kita yang di-SAR,” lanjutnya, seperti dilaporkan wartawan Jawa Pos dari lokasi.

KN 224 sedianya menjadi salah satu ujung tombak evakuasi korban pesawat AirAsia QZ 8501. Kapal tersebut membawa 20 anggota Basarnas Special Group (BSG) yang sudah siap untuk menyelam di koordinat pencarian. (byu/fal)

PANGKALAN BUN – Proses evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 menemui kendala. Kapal Negara (KN) 224 SAR yang sudah bersiap menuju ke titik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News