Kapal Pembawa Bantuan untuk Rohingya Dilempari Molotov
jpnn.com, SITTWE - Pengiriman bantuan ke pengungsi Rohingya di Myanmar maupun Bangladesh tersendat. Di Myanmar, bantuan yang dikirim International Committee of the Red Cross (ICRC) dihalangi sekelompok umat Buddha.
Selanjutnya, di Bangladesh, truk yang mengirimkan bantuan kemanusiaan terguling ke sawah dan menewaskan sembilan orang serta melukai sepuluh orang lainnya.
Blokade bantuan di Sittwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar, itu terjadi Rabu malam (20/9). Saat itu relawan mengisi kapal dengan berbagai sumbangan kemanusiaan untuk dikirimkan kepada penduduk Rohingya yang memilih tetap tinggal di Maungdaw, Rakhine.
Meski tak lari, kondisi mereka sama mengenaskannya. Sebab, mayoritas rumah-rumah penduduk Rohingya dibakar dan rata dengan tanah.
Sebagian desa bahkan dikepung penduduk Buddha hingga hampir kehabisan bahan makanan. Sebanyak 40 persen wilayah Rakhine yang dulu ditinggali penduduk Rohingya kini kosong.
Rencananya, pengiriman dilakukan lewat jalur sungai. Tapi, tiba-tiba saja sekitar 300 orang datang. Massa memaksa agar barang-barang yang dimasukkan ke kapal diturunkan kembali. Mereka juga melarang kapal tersebut pergi.
Sekitar 200 polisi dan para biksu Buddha datang dan menenangkan mereka. Namun, massa malah beringas dan melempari polisi serta kapal itu dengan batu serta bom molotov. Delapan orang diamankan.
’’Mereka mengira bahwa bantuan tersebut hanya untuk orang Bengali,’’ ujar Kepala Pemerintahan Rakhine Tin Maung Swe kemarin (21/9). Warga Myanmar menyebut warga Rohingnya sebagai Bengali, salah satu etnis dari Bangladesh.
Sekelompok warga sipil Myanmar berusaha menghalangi penyaluran bantuan ke etnis Rohingya
- 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Junta Terapkan Wajib Militer, Kaum Muda Myanmar Pilih Kabur ke Thailand
- Junta Berlakukan Wajib Militer, Warga Sipil Myanmar Dalam Bahaya
- 3 Hari Hilang, WNA Myanmar Ditemukan Tewas di Sungai Barito
- Menlu Retno: Demokrasi di Myanmar Kunci Penyelesaian Isu Rohingya