Kapal Penangkap Ikan Asal China Terbalik, 17 ABK WNI Hilang, Christina Aryani Merespons
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menyampaikan simpati dan keprihatinan mendalam atas tenggelamnya kapal penangkap ikan China, Lu Peng Yuan Yu 028, yang terbalik di Samudra Hindia pada 16 Mei 2023 lalu.
Di antara korban kapal tersebut terdapat 17 ABK Warga Negara Indonesia yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
Christina meminta Kemenlu RI untuk terus memantau upaya pencarian korban WNI hilang, mencari tahu sebab tenggelamnya kapal dan memastikan pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan para ABK.
“Update sementara yang kami peroleh baru dua korban yang ditemukan meninggal dunia dan tengah dipastikan identitasnya. Sementara yang lain masih dinyatakan hilang. Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan berharap yang terbaik agar korban ABK WNI kita bisa segera ditemukan,” ungkap Christina kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/5).
Sembari memastikan upaya pencarian korban Christina mendorong Kemenlu RI untuk terus berkoordinasi dengan otoritas China memastikan pemenuhan tanggung jawab perusahaan pemilik kapal.
“Harus dipastikan korban mendapatkan pemenuhan semua hak-haknya, Kemlu harus memfasilitasi ini,” ujar Christina.
Christina memahami pihak keluarga para ABK WNI yang menjadi korban tengah menunggu kepastian akan nasib keluarga mereka.
Oleh karena itu, Kemenlu RI perlu membuka komunikasi seluas-luasnya terhadap keluarga untuk memberikan update setiap perkembangan yang ada.
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menyampaikan simpati dan keprihatinan mendalam atas tenggelamnya kapal penangkap ikan China, Lu Peng Yuan Yu 028.
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- 2 Kapal Ikan Asing Asal Tiongkok Ditenggelamkan di Natuna
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan