Kapal Pengangkut Elpiji Hilang di Perairan Simeulue

jpnn.com - SIMEULUE – Kapal Motor (KM) Anisa, kapal boat pengangkut ratusan tabung elpiji, hilang dan putus kontak di kordinat antara Selat antara pulau Sumatera dan pulau Simeulue.
Kapal kayu pengangkut Elpiji tersebut mengangkut lebih dari 300 tabung elpiji berbagai ukuran dari Pelabuhan Labuhan Haji, Aceh Selatan, tujuan Pulau Simeulue.
Boat berangkat sekira pukul 22:000 wib, Jumat (6/3). Kapal seharusnya telah sandar di Pulau Simeulue, Minggu (8/3), namun hingga Senin (9/3) belum ada tanda-tanda sampai di Simeulue, bahkan komunikasi juga putus total.
Diperkirakan hilangnya komunikasi dengan awak kapal diakibatkan cuaca buruk yang terjadi di kawasan perairan Aceh Selatan belakangan ini. Cuaca buruk merupakan dampak buruk bagi pelayaran di Aceh.
Badan Meteorologi, Klimatogi dan Geofisika (BMKG) Aceh melaporkan kondisi cuaca hujan ringan disertai petir masih terjadi di kawasan pantai barat dan selatan selama sepekan ini. Dengan kecepatan angin 24 km hingga 26 km per jam dan kelembaban mencapai 65-96 persen.
Direktur PT Orion Osaka, Aryon Saputra Oner, pemasok resmi gas elpiji wilayah Kabupaten Simeulue , yang dihubungi Rakyat Aceh (Grup JPNN), Senin (9/3), membenarkan kejadian itu.
"Sampai saat ini kapal pengangkut tabung gas elpiji kita, belum sampai di Simeulue, bahkan komunikasi putus, setelah berangkat dari Labuhan Haji, malam Jumat (6/3),” kata Aryon.
Masih menurut Aryon, di kapal ada Arai (45) nahkoda kapal, Jamil (45) dan Jhon ABK kapal, serta Arai, agen elpiji yang akan mengedarkan di Simeulue.
SIMEULUE – Kapal Motor (KM) Anisa, kapal boat pengangkut ratusan tabung elpiji, hilang dan putus kontak di kordinat antara Selat antara pulau
- 253.409 Warga Jateng Manfaatkan Program Pemutihan Pajak, Terkumpul Rp61,9 Miliar
- Dituduh Menelantarkan Anak & Istri, Bambang Wuragil Merespons Begini
- Mbak Ita & Suami Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Proyek di Semarang
- Iskandar Ditangkap Polisi di Ogan Ilir, Ini Kasusnya
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan