Kapal Rekanan Pertamina Timbun 93,6 Ton Solar Bersubsidi
Kamis, 20 Juni 2013 – 02:28 WIB
Wadirkrimsus Polda Metro Jaya AKBP Hery Santoso menambahkan, dua kapal itu biasa mengambil BBM dari operasi pengisian di Terminal Bahan Bakar Jakarta Grup (TBJG) di Jalan Jampea Raya, Jakarta Utara. Para tersangka melakukan penyelewengan karena mengisi KM Kuda Laut 88 dengan solar bersubsidi.
Dalam pengisian, tersangka TS memberikan imbalan kepada tiga operator sebesar Rp 200 per liter. Berdasar hasil penyelidikan polisi, jumlah yang telah diisi sebanyak 65 ton. "Jadi, total imbalan (yang diterima operator) Rp 13 juta," ujarnya.
Para tersangka mengaku telah menjalankan aksi culas tersebut setahun terakhir. Mereka biasa menjual solar bersubsidi ke industri di sekitar Tanjung Priok dengan harga nonsubsidi. Dari harga normal Rp 4.500 per liter dijual Rp 9.200 per liter. Kerugian negara karena tindakan mereka sekitar Rp 4 miliar. "Polisi masih mendalami kasus ini dengan memeriksa enam saksi," ujarnya.
Para tersangka dijerat dengan pasal 55 UU 22 Tahun 2001 tentang BBM juncto pasal 53 UU 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Ancaman hukumannya adalah enam tahun penjara dan denda Rp 60 miliar. (yuz/c10/ca)
JAKARTA--Momen kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mengeruk keuntungan. Itu terlihat dari maraknya praktik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Indekos di Jaksel Dijadikan Sarang Prostitusi, Wanita PSK Berusia 20 Tahun
- Pencuri Motor Spesialis Indekos Ditangkap Polda Jatim
- Pasutri Lansia Meninggal Tak Wajar di Kudus, Diduga Korban Pembunuhan
- Kajari Kediri Melepas Tembakan saat Mobilnya Diadang Pemotor, Ini yang Terjadi
- Anggota Polda Jabar jadi Pelaku Penganiayaan Wanita di Cirebon, Propam Bergerak
- Saling Bunuh Remaja Pelaku Tawuran Pakai Senjata Tajam di Koja