Kapal Superbesar Bisa Berlabuh di Tanjung Priok

Dengan kerja sama itu, setiap pekan kapal CMA CGM dari Amerika Serikat (AS) pantai barat akan bersandar di Jakarta.
Setelah melakukan bongkar muat, Otello kembali berlayar, Senin (24/4).
Dalam pelayarannya, kapal dengan panjang 334 meter itu mengangkut garmen, kertas, dan furnitur dari Indonesia untuk dibawa ke AS.
Budi menambahkan, pelayaran langsung dari AS itu merupakan kerja sama besar. Selain potensi efisiensi logistik, juga waktu pelayaran yang lebih cepat.
Sebelumnya, kapal-kapal besar seperti Otello harus bersandar dulu di Singapura.
Dia meminta PT Pelindo II terus melakukan efisiensi.
Pelindo II diberi tugas untuk menetapkan biaya pelabuhan yang lebih kompetitif sehingga semakin dilirik kapal-kapal besar lainnya.
”Sekarang Pelabuhan Tanjung Priok sudah melayani enam juta TEUs. Saya targetkan dua tahun lagi PT Pelindo II dapat melayani kargo sebanyak 12 juta TEUs,” ungkapnya.
Kapal-kapal raksasa milik CMA CGM, salah satu perusahaan pelayaran superbesar di dunia, akan bersandar di Tanjung Priok setiap pekan.
- KPK Dalami Peran Eks Menhub Budi Karya dalam Dugaan Korupsi Proyek DJKA
- Bagaimana Tindak Lanjut KPK terkait Budi Karya di Kasus DJKA? Begini Kata Direktur Penyidikan
- Meratus Group Datangkan 10 Kapal Kontainer Baru
- Pelindo Terminal Petikemas Catat Arus Kontainer Ekspor Tumbuh 10,58 Persen di 2024
- TNI AL Bersama Basarnas Tanjung Pinang Temukan Kapal yang Hilang Kontak
- Iperindo: Galangan Kapal RI Siap Membangun Kapal Baru