Kapal Superbesar Bisa Berlabuh di Tanjung Priok
Di sisi lain, Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G. Masassya menyatakan, keberhasilan bersandarnya kapal-kapal besar tak luput dari adanya peningkatan infrastruktur pelabuhan. Salah satunya dengan upaya pengerukan.
Dia menuturkan, sebelumnya kedalaman dermaga JICT hanya 12–13 meter.
Agar kapal-kapal besar bisa bersandar, dibutuhkan kedalaman yang lebih hingga mencapai minus 15,5 meter.
Pada kedalaman saat ini, dermaga memang sudah bisa disandari kapal-kapal dengan kapasitas mencapai 8.500 TEUs.
”Sementara ini kedalaman sudah mencapai minus 13–14 meter. Akan ditambah hingga minus 16 meter pada Agustus,” tuturnya.
Untuk proses pengerukan, PT Pelindo II menyiapkan dana sekitar Rp 2,5 triliun.
Anggaran tersebut, antara lain, dipakai untuk memperlebar pelabuhan dan terusan sungai di Tanjung Priok.
Di sisi lain, Elvyn berencana mencari cara agar kargo-kargo sekitar Pulau Jawa bisa dikumpulkan terlebih dahulu ke Priok sebelum ke negara tujuan.
Kapal-kapal raksasa milik CMA CGM, salah satu perusahaan pelayaran superbesar di dunia, akan bersandar di Tanjung Priok setiap pekan.
- Pertahankan Status Whitelist Bendera RI, BKI Ajak Stakeholders Pelayaran Indonesia Tingkatkan Kualitas Kapal
- Belasan Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Pekalongan, Ini Daftarnya
- Pemerintah Tingkatkan Pengawasan Kapal yang Berlayar ke Luar Negeri
- Pertamina Hadirkan Kapal untuk Berdayakan Nelayan di Natuna
- Staff Ahli Menkomarves Soroti Penyebab Banyaknya Kapal Ditahan Selama Inspeksi PSC
- Waduh, 2 Kapal Asing Mengeruk Pasir Laut Indonesia, Negara Rugi Rp223 Miliar