Kapal Tanker Bawa PMI Tenggelam di Perairan Jepang, BP2MI Berharap Proses Evakuasi Dipercepat
jpnn.com - JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) merespons cepat peristiwa tenggelamnya kapal tanker berbendera Korea Selatan, Keoyoung Sun, yang membawa 11 awak yang terdiri delapan PMI, dua warga Korsel, dan satu warga China, di perairan Jepang, Rabu (20/3).
"Sebanyak delapan orang meninggal dunia seusai sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan tenggelam di perairan Jepang, Rabu 20 Maret 2024. Terdapat 11 ABK di kapal, delapan orang terkonfirmasi meninggal saat di rumah sakit, satu selamat (dalam perawatan), dan dua belum ditemukan," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam keterangannya, Jumat (22/3).
Berdasar informasi yang diperoleh BP2MI, kapal tanker ini dilaporkan membawa 980 ton asam akrilat.
Kendati demikian, tidak ada laporan mengenai kebocoran terkait senyawa kimia.
Kapal itu berlabuh akibat cuaca buruk di dekat Pulau Mutsure, di lepas pantai barat daya Jepang, tak jauh dari Pelabuhan Kitakyushu.
Benny mengatakan bahwa kronologi tenggelamnya kapal tersebut masih dalam proses identifikasi otoritas Jepang.
Hingga kini, identifikasi terhadap korban masih terus dilakukan.
"Kami berharap semua proses evakuasi dipercepat dan korban ditemukan," kata Benny.
BP2MI merespons cepat peristiwa tenggelamnya kapal tanker berbendera Korea Selatan, Keoyoung Sun, di perairan Jepang.
- Waduh, 5 WNI Ini Ingin Jual Ginjal ke India, Diiming-imingi Uang Sebegini
- WNI Jadi Bandar Judi Online di Kamboja
- Lepas 429 PMI ke Korsel, Kepala BP2MI: Saya Titip Jaga Negara Ini
- Bea Cukai Edukasi Ratusan PMI Menjelang Keberangkatan ke Korea Selatan
- Deputi Lasro: Teramat Mendalam Pelajaran & Legacy dari Bapak Benny Rhamdani
- Selundupkan Narkoba di Selangkangan, 2 Penumpang Feri Dibekuk Petugas Bea Cukai Batam