Kapal Tanker Bawa PMI Tenggelam di Perairan Jepang, BP2MI Berharap Proses Evakuasi Dipercepat
Lebih lanjut Benny mengatakan bahwa pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
"Melalui koordinasi bersama dengan Kemlu dari Direktur Perlindungan WNI, berupaya menghubungi keluarga di Indonesia untuk menginformasikan musibah ini dan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk memastikan hak-hak para WNI terlindungi," katanya.
"Doakan semua semua proses penanganan berjalan lancar," imbuh Benny.
Dia menyebut dari 8 PMI yang menjadi korban tenggelamnya Kapal Keoyoung Sun, enam di antaranya dinyatakan sudah meninggal dunia, satu masih dalam proses pencarian, dan satu dirawat di rumah sakit di Jepang.
Berikut nama-nama WNI ABK Keoyoung Sun:
- Asep Saepudin Juhri (masih dalam pencarian), DOB 6 September 1985, alamat Desa Jatipiring RT/RW 01/04 Kecamatan Karangwareng, Cirebon, Jawa Barat
- Ade Ageng Suparman (meninggal dunia), DOB 4 Juni 1992, alamat Desa Gatak, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
- Muhammad Munir Agung Suhartono (meninggal dunia), DOB 19 Juni 1999 alamat Jalan Pelabuhan Nomor 6, Kelurahan Preranan, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
BP2MI merespons cepat peristiwa tenggelamnya kapal tanker berbendera Korea Selatan, Keoyoung Sun, di perairan Jepang.
- Kapal Tanker Bawa Minyak Sawit Mentah Terdampar di Pamekasan, 6 ABK Dievakuasi
- Polisi dan Satpol PP Evakuasi Kapal Nelayan yang Tenggelam di Pamekasan
- Kasus Penembakan Warga Riau, Anggota DPD Sewitri Minta BP2MI Bertindak Tegas
- Ole Romeny Akan Disumpah Jadi WNI Pada Awal Februari
- Kapal Wisata Milik Pemkab Kotim Tenggelam, Ini Dugaan Penyebabnya
- Kapal Mengangkut Pekerja Migran Ilegal Tenggelam di Perairan Karimun, 3 Orang Hilang