Kapal Tempur Israel Tabrak Kapal Bantuan
Angkut Obat 3,5 Ton Warga Gaza
Rabu, 31 Desember 2008 – 00:54 WIB
GAZA CITY – Upaya Israel membuat bangsa Palestina menderita seperti tidak ada batasnya. Tak hanya mengguyur Gaza dengan bom dengan jet tempur tanpa henti selama empat hari, kapal-kapal Israel juga menyerang pihak mana saja yang mencoba memberikan bantuan kepada korban serangan yang sudah menewaskan 375 orang itu.
Selasa (30/12) kapal patroli Israel menembaki dan menabrak kapal yang ditumpangi 16 aktivis kemanusiaan dari LSM Free Gaza Movement yang membawa bantuan medis. Kapal bernama The Dignity itu berusaha menerobos blokade penjagaan Israel di laut tengah untuk mengirimkan bantuan obat-obatan seberat tiga setengah ton.
Elize Ernshire, salah satu aktivis yang ikut dalam rombongan di kapal tersebut mengatakan, Israel memerintahkan kapal Dignity berputar haluan ke tempat asalnya dan memberikan tembakan peringatan. Padahal, saat itu Dignity masih berada di perairan internasional, sekitar 70 kilometer dari daratan Israel dan 115 kilometer lepas pantai Gaza. ”Kapal kami ditembak dua kali dari arah depan dan samping,” ujarnya.
Meski diserang, Dignity tetap bertahan di tempatnya. Tidak ada korban luka ataupun tewas dalam kejadian tersebut. Namun, baik kapal patroli Israel maupun The Dignity sama-sama mengalami kerusakan. ”Tembakan itu menyebabkan bagian depan dan atap kapal rusak. Begitu pula sisi kiri kabin dan bagian kemudi. Kami diancam angkatan laut Israel. Jika kami meneruskan pelayaran ke Gaza, Israel akan menembak kami lagi,” tutur Ershire.
GAZA CITY – Upaya Israel membuat bangsa Palestina menderita seperti tidak ada batasnya. Tak hanya mengguyur Gaza dengan bom dengan jet tempur
BERITA TERKAIT
- Forum ILO: Serikat Buruh Indonesia Tekankan Pentingnya Kolaborasi di Era Digital
- Umumkan Darurat Militer, Presiden Korsel Langsung Ditinggal Para Penasihat
- Darurat Militer Gagal, Presiden Korsel Hadapi Pembalasan Oposisi
- Di Tengah Gempuran Rusia, 75 WNI Masih Bertahan di Ukraina
- Mulai Bulan Depan, Vape Jadi Barang Haram di Vietnam
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS