Kapal Ternak Wujud Nyata Implementasi Program Tol Laut
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah mencanangkan program Nawacita. Salah satunya dengan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dengan implementasi program tol laut.
Secara umum, hal itu dilatarbelakangi karena adanya disparitas harga yang cukup tinggi antarwilayah di Kepulauan Indonesia.
Menurut Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Fini Murfiani, wilayah bagian timur Indonesia sebenarnya memiliki sumber daya alam yang sangat besar untuk dikembangkan.
Antara lain Provinsi NTT dan NTB yang merupakan daerah sentra produksi ternak sapi.
“Selama ini Provinsi NTT telah menjadi penyangga kebutuhan daging sapi di daerah konsumen seperti Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Kalimantan Timur. Adapun Provinsi NTB banyak berkontribusi untuk pemenuhan kebutuhan sapi kurban” ungkap Fini, Sabtu (20/4).
Pengangkutan dan pengiriman sapi di beberapa wilayah khususnya anta pulau di Indonesia terjadi karena adanya faktor kebutuhan daging sapi yang tinggi di sentra konsumen.
Sementara itu, sentra konsumen tidak produktif dalam mengembangbiakkan ternak sapi antara lain karena faktor tata ruang dan agro ekosistem tidak mendukung.
Tingkat konsumsi daging sapi di sentra produsen rendah dan stok dari sapi yang berlebih menyebabkan harga sapi di sentra konsumen lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga sapi di sentra produsen.
Pemerintah telah mencanangkan program Nawa Cita. Salah satunya dengan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dengan implementasi program tol laut.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya