Kapal Ternak Wujud Nyata Implementasi Program Tol Laut
Provinsi Jawa Barat selain sebagai daerah sentra produksi juga sebagai daerah konsumsi setelah DKI Jakarta.
Keberadaan kapal khusus angkutan ternak juga merupakan upaya tindak lanjut dari rekomendasi Litbang KPK terkait perbaikan tata niaga komoditas strategis daging sapi.
Litbang KPK menilai pengangkutan ternak antar pulau dengan kapal laut selama ini didominasi oleh beberapa pelaku usaha.
KPK merekomendasikan tersedianya alat angkut sapi yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak dan memenuhi kaidah animal welfare.
KPK juga merekomendasikan dibangunnya sarana dan prasarana loading-un loading di pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan.
Dilihat sisi efektivitas, menurut Fini, keberadaan kapal khusus ternak dinilai mengurangi waktu tempuh dan diharapkan menghemat biaya, mengurangi susut berat ternak karena selama perjalanan sudah menerapkan prinsip animal welfare.
Pengadaan kapal khusus angkutan ternak dilakukan oleh pemerintah termasuk pemberian subsidi biaya pengangkutan (ongkos tambang).
Selain itu, fasilitas yang tersedia di kapal khusus ternak adalah bongkar muat, asuransi, pakan dan air minum ternak selama pelayaran, pelayanan penanganan ternak (petugas dokter hewan 1 orang, mantri hewan 1 orang dan kleder 10 orang).
Pemerintah telah mencanangkan program Nawa Cita. Salah satunya dengan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dengan implementasi program tol laut.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya