Kapan COVID-19 Berakhir? Mungkin Jawabannya Bisa Ditemukan dari Sejarah Pandemi
Sekitar 100 tahun lalu, satu jenis baru influenza menulari hampir sepertiga penduduk dunia. Namun dalam waktu tiga tahun, ancaman flu yang mematikan tersebut kemudian hilang.
Hal tersebut terjadi di saat layanan kesehatan modern belum tersedia dan pemahaman mengenai virus belum lagi dikuaasai.
Banyak yang sekarang bertanya bagaimana pandemi sebelumnya berakhir? Dan bagaimana akhir perjalanan dari pandemi COVID-19 saat ini?
Mungkin bisa mengetahuinya dari sejarah pandemi sebelumnya.
Tiga kondisi disebut pandemi
Menurut pakar masalah virus Kirsty Short dari University Queensland di Brisbane diperlukan tiga kondisi untuk menyebabkan sebuah virus menjadi pandemi.
- Virus itu harus menyebabkan penyakit pada manusia
- Virus itu mudah menyebar dengan cepat
- Manusia tidak memiliki kekebalan sebelumnya terhadap virus tersebut
"Sebagai contoh, kita hidup bersama dengan MERS sekarang ini," kata Dr Short merujuk kepada sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), sejenis virus corona yang masih memiliki hubungan dengan virus penyebab COVID-19.
"[MERS] tidak menyebabkan pandemi, karena virus tersebut tidaklah menyebar dengan cepat dari orang ke orang lainnya."
"Sebagai bandingannya, virus corona musiman, mungkin bisa jadi pandemi, namun menjadi seperti flu biasa yang kemudian diabaikan karena tubuh dengan secara perlahan membentuk kekebalan."
Sekitar 100 tahun lalu, satu jenis baru influenza menulari hampir sepertiga penduduk dunia
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa