Kapan Danau Toba Menjadi Bali Baru?
“Ada yang lebarnya sangat memadai, namun masih ada ditemukan jalan yang lebarnya belum normal. Pertanyaan kritis, mengapa demikian,” katanya.
Kedua, kolam keramba ikan di Danau Toba pasti berdampak terhadap pencemaran air Danau Toba. Pakan ikan yang diberikan tidak semua dicerna oleh ikan di keramba. Sebagaian besar larut dalam air sebelum dimakan ikan, kemudian bisa menyebar dan mengendap ke dasar danau.
“Bukankah ini pencemaran? Jawabnya dipastikan ya. Bahkan tidak jarang muncul berita persoalan pencemaran Danau Toba dilaporkan kepada penegakan hukum,” paparnya.
Ketiga, limbah rumah makan. Ketika makan siang di salah satu rumah makan, Emrus melihat limbahnya disalurkan ke pinggiran air Danau Toba dengan begitu saja.
“Sangat kumuh. Fakta ini menunjukkan perlu penyadaran kepada pengelola rumah makan tentang pentingnya kejernihan air Danau Toba sebagai destinasi wisata dunia,” kata Emrus lagi.
Keempat, penyadaran budaya wisata. Pada kunjungan itu, Emrus bertemu dengan salah satu PNS Dinas Pariwisata dari salah satu kabupaten di sana di sebuah hotel.
BACA JUGA: Wali Kota Tangerang Minta Maaf Sampai Mencium Tangan Menkumham
Menurut Emrus, PNS tersebut menyatakan bahwa persoalan utama pengembangan wisata Danau Toba adalah perlunya menumbuhkan kesadaran bagi seluruh masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut agar sejalan dengan budaya wisata.
Melihat berbagai masalah ditemukan, Emrus berkesimpulan bahwa koordinasi dan komunikasi antarpemangku kepentingan belum berjalan secara maksimal dan profesional.
Karena itu, lanjut dia, untuk mengakselarasi pengambangan destinasi wisata di Danau Toba sangat diperlukan koordinasi dan komunikasi antarberbagai pemangku kepentingan.
“Para pemangku kepentingan tersebut, yaitu Kementerian Pariwisata, Kementerian PUPR, Kementerian ATR & BPN, Bekraf, seluruh pemda kabupaten di semua kawasan Danau Toba, para tokoh adat/masyarakat, tentu sebaiknya dengan leading sektor Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT),” katanya. (boy/jpnn)
Direktur Eksekutif EmrusCorner, Emrus Sihombing menilai langkah pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menetapkan Danau Toba, Sumatera Utara, sebagai salah satu dari lima prioritas “Bali baru” sangat tepat.
Redaktur & Reporter : Boy
- Sambut Liburan Nataru, Parapat View Hotel Tawarkan Sensasi Keindahan Danau Toba
- Refleksi Akhir Tahun: Pariwisata Danau Toba Butuh Kemasan Inovatif, Kreatif dan Kerja Sama Semua Pihak
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Pengamat Minta Penegak Hukum Bijak Ungkap Fakta di Luar Persidangan
- Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 di Kawasan Danau Toba Harus Mampu Kembangkan Pariwisata dan Pertanian