Kapan Harga BBM Turun? Begini Penjelasan Energy Watch Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri banyak dinanti masyarakat, menyusul anjloknya harga minyak dunia akibat terpukul oleh pandemi corona virus (Covid-19).
Terkait hal itu, Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Ferdinand Hutahaean, mengatakan bahwa sektor energi memang ikut terpukul oleh pandemi Covid-19. Terutama minyak mentah. Jatuhnya tak terbendung.
Contohnya, periode Januari 2020 harga minyak mentah Brent masih di kisaran USD67,02 /barel dan WTI di kisaran USD59,80 /barel. Sementara ICP pada harga USD 65,38 /barel.
Nah, periode periode April 2020 harga Minyak Mentah dunia jenis Brent jatuh lebih dalam, USD 25/barel dan WTI dikisaran angka USD 20/barel.
"Harga yang luar biasa memukul perekonomian khususnya sektor minyak. Turunnya harga minyak dunia tersebut saat ini belum diikuti oleh penurunan harga jual BBM Pertamina," kata Ferdinand saat dihubungi pada Senin (13/4).
Menurutnya, pertanyaan publik itu merupakan hal yang wajar menyusul anjloknya harga minyak mentah dunia. Namun dia mengingatkan bahwa dalam penentuan harga jual BBM, ada beberapa faktor atau komponen yang dijadikan dasar perhitungan.
Komponen utama dari perhitungan ini adalah harga minyak mentah dan nilai tukar dolar serta beberapa komponen lainnya seperti biaya distribusi, biaya penyimpanan, margin dan lain-lain. Dan satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah periode impor minyak mentah untuk bahan baku produksi BBM.
Menurut Ferdinand, rata-rata minyak mentah yang diproduksi saat ini untuk diolah jadi BBM adalah minyak mentah yang diimpor dua bulan lalu pada saat harga minyak mentah masih di kisaran diatas 50 USD/barel.
Masyarakat banyak mempertanyakan kapan harga BBM dalam negeri turun, menyusul anjloknya harga minyak dunia. Begini penjelasan Energy Watch Indonesia
- Harga Pertamax Naik, Komisi VI: Menjaga Potensi Pemasukan Negara
- Resmi, Pertamina Naikkan Harga Pertamax Mulai Hari Ini
- Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Naik Per 2 Agustus, Pertamax Tetap
- Harga Pertamax Series Dinilai Layak Dinaikkan Agar tak Membebani APBN
- Peneliti INDEF: Harga Pertamax Series Sudah Saatnya Dinaikkan
- Catatan Ketua MPR: Gotong Royong & Menghidupkan Kewajiban Saling Kontrol dan Seimbang