Kapan Holding BUMN Penerbangan Dibentuk?
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah berencana membentuk holding BUMN penerbangan untuk menggabungkan bandara dan maskapai.
Yaitu, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Garuda Indonesia Tbk, AirNav Indonesia, dan PT Survai Udara Penas.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, holding akan membuka peluang lebih besar di industri penerbangan domestik dan internasional.
Di beberapa negara pun dilakukan sinergi pengelolaan angkutan udara dan operator bandara. Misalnya, Malaysia, Dubai, maupun Jerman.
”Kita punya benchmark secara global. Singapura menyinergikan operator angkutan udara dengan bandar udara,” ujar Awaluddin beberapa waktu lalu.
Adanya holding juga dapat menimbulkan efisiensi lantaran sinergi tersebut bisa membuat pemangkasan biaya di sejumlah komponen.
”Konsepnya bisa dijadikan sharing cost. Banyak resource yang nantinya bisa di-sharing,” imbuhnya.
Di satu sisi, saat ini AP II sedang membangun landasan pacu (runway) ketiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pemerintah berencana membentuk holding BUMN penerbangan untuk menggabungkan bandara dan maskapai.
- 7.657 Penumpang Diprediksi Masuk Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang di Puncak Nataru
- Garuda Indonesia Berencana Menambah 15 hingga 20 Pesawat Tahun Depan
- Generasi Taruna
- Mulai Desember 2024, Garuda Indonesia Bakal Turunkan Harga Tiket Rute Domestik
- Garuda Indonesia dan Pusat Fertilitas Alpha IVF & Women’s Specialists Kuala Lumpur Teken Kerja Sama
- Menjelang Natal dan Tahun Baru, Garuda Pastikan tidak Ada Kenaikan Harga Tiket