Kapan Kemenkes Terbitkan Sertifikat Halal Vaksin MR?

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaoan Daulay meminta Kementerian Kesehatan tidak memandang remeh surat MUI terkait sertifikasi halal vaksin campak Measles dan Rubella (MR) pada 25 Juli lalu.
Kemenkes diminta segera merespons surat dari MUI tersebut.
"Kemenkes harus menyahuti secara sungguh-sungguh surat yang dikeluarkan oleh MUI," kata Saleh dikonfirmasi JPNN, terkait polemik halal tidaknya vaksin MR digunakan masyarakat, Kamis (2/8).
Politikus PAN ini menyebut keseriusan Kemenkes memastikan kandungan vaksin MR yang diproduksi India tersebut halal menjadi penting karena akan digunakan dalam imunisasi di seluruh Tanah Air.
"Karena vaksin MR tersebut belum diuji kehalalannya, maka Kemenkes diimbau segera melakukan uji sertifikasi halalnya. Dengan begitu masyarakat yakin tidak ada lagi kanduangan yang tidak halal di dalam proses vaksinasi nanti," imbuh Saleh.
Dia berharap ketika vaksin MR dinyatakan halal digunakan masyarakat, maka lembaga yang kini dipimpin KH Ma'ruf Amin itu diharapkan ikut membantu pemerintah menyosialisasikan pentingnya imunisasi kepada publik.
"Tapi sekarang yang terpenting Kemenkes segera melakukan uji kehalalannya. Karena kalau Kemenkes tidak didukung MUI soal sertifikasi halal ini, justru imunisasi bisa terkendala. Ada sertifikasi halal saja kadang-kadang masyarakat malas, apalagi kalau ada polemik seperti ini," pungkas politikus asal Sumut ini.(fat/jpnn)
MUI sudah menyurati Kementerian Kesehatan agar segera melakukan uji terkait bahan halal vaksin MR.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Kemenkes Hentikan Kegiatan PPDS Anestesi di RS Hasan Sadikin
- Komisi IX Bakal Panggil Kemenkes dan Dekan Kedokteran UNPAD Buntut PPDS Pemerkosa Pendamping Pasien
- Kemenkes Cabut STR Dokter Priguna, Izin Praktik Dibatalkan
- Komisi Hukum MUI Lega Kejaksaan Tetap Usut Korupsi
- Ketua MUI Ajak Umat Islam Tetap Memiliki Integritas Seusai Ramadan
- Entrostop Gelontorkan Rp 1 Miliar untuk Emergency Diare Kit Gratis di Lebaran 2025