Kapan Rusia Akan Menyerbu Ukraina? Jawaban Gedung Putih Kurang Meyakinkan
jpnn.com, WASHINGTON DC - Rusia sampai saat ini belum menginvasi Ukraina seperti yang dikhawatirkan Amerika Serikat dan negara Barat lainnya sejak berbulan-bulan lalu.
Meski begitu, Gedung Putih terus berusaha membuat dunia percaya bahwa ratusan ribu personel militer Rusia yang sekarang ada di perbatasan bisa menyebrang ke Ukraina kapan saja.
Presiden Rusia Vladimir Putin dapat memerintahkan serangan ke Ukraina dalam hitungan hari atau minggu, demikian penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan memperingatkan pada Minggu (6/2).
"Kami sedang menyaksikan. Setiap hari sekarang, Rusia dapat mengambil tindakan militer terhadap Ukraina, atau mungkin beberapa minggu dari sekarang, atau Rusia dapat memilih untuk mengambil jalur diplomatik sebagai gantinya," kata Sullivan kepada program "Fox News Sunday".
Sullivan menyatakan komentar itu dalam wawancara televisi setelah dua pejabat AS pada Sabtu mengatakan Rusia, yang merebut Krimea dari Ukraina pada 2014, memiliki sekitar 70 persen dari kekuatan tempur yang diyakininya akan dibutuhkan untuk invasi skala penuh ke Ukraina.
Ketika Rusia menempatkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan, Moskow mengatakan tidak merencanakan invasi tetapi dapat mengambil tindakan militer yang tidak ditentukan jika tuntutan keamanannya tidak dipenuhi.
Itu termasuk janji bahwa NATO tidak akan pernah mengakui Ukraina, tuntutan yang oleh Amerika Serikat dan 30 negara aliansi keamanan Barat disebut tidak dapat diterima.
Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Minggu, kata Gedung Putih. Panggilan itu datang menjelang kunjungan Macron ke Moskow pada Senin, puncak dari hari-hari kontak Prancis dengan Rusia dan Ukraina untuk mencoba meredakan ketegangan.
Rusia sampai saat ini belum menginvasi Ukraina seperti yang dikhawatirkan Amerika Serikat dan negara Barat lainnya sejak berbulan-bulan lalu
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza