Kapan Seorang Anak Mulai Memiliki Cita-Cita?

Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Pemerhati Pendidikan

Kapan Seorang Anak Mulai Memiliki Cita-Cita?
Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara Jakarta Odemus Bei Witono. Foto: Dokumentasi pribadi

Guru dapat mulai memperkenalkan profesi-profesi ini dalam bentuk cerita, permainan peran, atau kunjungan lapangan.

Dengan cara ini, anak-anak secara perlahan akan mulai menemukan minat mereka.

Cita-Cita di Era Digital

Generasi Z dan Alpha adalah generasi digital-native. Mereka tumbuh di tengah arus teknologi yang deras, sehingga cita-cita mereka sering kali dipengaruhi oleh apa yang dikonsumsi di internet.

Menurut psikolog anak Dr. Laura Markham (2014), terlalu banyak paparan terhadap media sosial dapat menyebabkan anak memiliki pandangan bias tentang profesi yang dianggap "keren" atau "menguntungkan."

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru agar membantu anak memfilter informasi yang diterima.

Misalnya, seorang anak yang bercita-cita menjadi YouTuber dapat diarahkan agar dapat memahami bahwa menjadi YouTuber yang sukses memerlukan kerja keras, konsistensi, dan nilai-nilai edukatif.

Dengan demikian, mereka tidak hanya tergiur oleh kesuksesan instan, tetapi juga memahami proses di baliknya.

Cita-cita merupakan salah satu elemen penting pembentukan karakter dan masa depan seorang anak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News