Kapan Sinkronisasi Data Honorer K2 Dilakukan?
jpnn.com, JAKARTA - Panja Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pemerintah pada 24 Februari 2020 menyepakati perlunya dilakukan sinkronisasi data honorer K2. Hampir dua pekan berjalan, sinkronisasi data dimaksud belum berjalan.
Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan honorer K2. Mereka waswas jangan-jangan sinkronisasi data hanya PHP (pemberi harapan palsu).
"Walah, jangan-jangan PHP lagi. Wong sampai sekarang belum ada surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) soal Sinkronisasi Data," kata Nunik Nugroho, koordinator daerah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) kepada JPNN.com, Jumat (6/3).
Dia menyebutkan, daerah akan bergerak bila sudah ada petunjuk dari pusat. Sepertinya, kata Nunik, pemerintah sengaja mengulur-ulur waktu.
Belum adanya sinkronisasi data juga diungkapkan Koordinator Wilayah PHK2I DKI Jakarta Nur Baitih. Menurut dia, sinkronisasi data belum dilakukan karena SE MenPAN-RB belum ada.
"Saya berharap MenPAN-RB segera koordinasi dengan daerah untuk melakukan sinkronisasi data. Jangan hanya sekadar wacana. Ini kan soal nasib orang banyak juga dan sesuai permintaan Panja ASN Komisi II yang meminta MenPAN-RB memasukkan roadmap penyelesaian honorer K2 pada 22 Maret," tutur Nur.
Dia menambahkan, kalau serius, ini saatnya pemerintah menunjukkan kepedulian terhadap honorer K2 yang sudah lama mengabdi dengan melakukan sinkronisasi data dan bahas roadmap-nya.
"Halo Pak MenPAN-RB, jangan lupa roadmap-nya loh. Kan sudah jelas isi kesepakatannya kalau pemerintah harus menyusun rencana pengangkatan honorer K2 jadi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) mulai tahun ini sampai 2023," bebernya.
Hingga saat ini Menpan RB Tjahjo Kumolo belum menerbitkan SE soal sinkronisasi data honorer K2.
- Terbit SE agar Honorer Benar-benar Habis setelah Seleksi PPPK 2024
- Pentolan PPPK Bersuara soal Gaji & Karier seperti PNS, Berani Menyebut Angka, Wouw
- 5 Berita Terpopuler: Dokter Forensik Ungkap Luka Paha Siswa, Guru Honorer Supriyani Ungkit Omongan Bupati, Alasannya Masuk Akal
- Terbitkan SE, Pemkab Natuna Pastikan tidak Mengangkat Tenaga Non-ASN Lagi
- Sudah Saatnya Gapok Guru dan Tendik Rp 7 Juta, Alasannya Masuk Akal
- Belasan Ribu Honorer Gagal PPPK 2024 Tahap 1, Tak Bisa Daftar Lagi, Terus Piye?