Kapitalisasi Pasar BUMN Melesat
Senin, 01 Juli 2013 – 05:52 WIB
Head of Research PT Universal Broker Satrio Utomo menerangkan, kapitalisasi pasar perbankan pelat merah yang selama ini merajai akhirnya tergeser oleh sektor telekomunikasi. Hal itu disebabkan sentimen negatif khususnya pasca kebijakan kenaikan BBM, peningkatan suku bunga acuan, serta penghentikan stimulus fiskal AS. "Saham perbankan pelat merah sangat rentan anjlok karena selama ini paling besar disumbang oleh investor asing. Sehingga penarikan dana quantitative easing (QE) berpengaruh sekali. Di satu sisi di dalam negeri, perbankan juga dihadapkan oleh tantangan inflasi," terangnya.
Baca Juga:
Bahkan, kapitalisasi pasar BUMN perbankan menurun jika dibandingkan dengan akhir kuartal pertama tahun ini. Misalnya, BBTN yang jeblok 32,12 persen dan BBNI turun 14,87 persen. Kapitalisasi BBRI dan BMRI masing-masing melemah 10,65 persen dan 9,09 persen."Meski menurun, kapitalisasi pasar perbankan masih ada peluang menanjak, melihat investor asing sekarang sudah mulai kembali mencetak net buy. Kalau asing kembali masuk ke perbankan, harusnya bisa bagus lagi," paparnya.
Tidak hanya itu, Satrio juga menegaskan kapitalisasi pasar BUMN masih memiliki potensi peningkatan. Dorongan kuat berasal dari saham-saham di sektor properti dan konstruksi. Tercatat, kapitalisasi pasar PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) mencetak pertumbuhan terbesar daripada kuartal pertama 2013 sebesar 12,56 persen. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) masing-masing tumbuh 7,34 persen dan 7,07 persen. "Saham-saham properti dan konstruksi ini paling besar digerakkan oleh pemodal lokal yang jadi tumpuan indeks sejak awal tahun," paparnya.
Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar terbesar masih dikuasai oleh HM Sampoerna (HMSP) di urutan pertama dengan nilai Rp 373 triliun (7,9 persen). Berikutnya Astra International (ASII) sebesar Rp 283 triliun di posisi kedua. Urutan ketiga adalah Bank BCA (BBCA) dengan nilai Rp 244 triliun. (gal/c1/sof)
JAKARTA - Kendati masuk dalam tren bearish, market cap atau kapitalisasi pasar perusahaan pelat merah masih mampu tumbuh positif. Hingga akhir semester
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- 53 UMKM akan Hadir di Pertamina Eco RunFest 2024, Ada Pilihan yang Sangat Menarik!
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- SCG Dorong Green Growth, Integrasi Pertumbuhan Ekonomi dan Keberlanjutan Lingkungan
- Kanwil Bea Cukai Jatim II Dorong UMKM untuk Berkontribusi dalam Rantai Pasok Global
- Grant Thornton Indonesia Ungkap Peran Vital Perusahaan Mid-Market