Kapitalisasi Pendidikan Dinilai Makin Parah
Selasa, 18 Mei 2010 – 17:38 WIB
JAKARTA - Situasi pendidikan saat ini, dianggap sudah berada pada tahap kapitalisasi yang kian parah, di mana pendidikan diposisikan sebagai penghasil keuntungan dan penyalur tenaga kerja dengan upah murah di tengah sempitnya lapangan kerja. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Komite Pimpinan Pusat Serikat Mahasiswa Indonesia (KPP SMI), Syahrir Burhanudin, dalam aksi demonya bersama puluhan anggota SMI lainnya, di depan Gedung Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Selasa (18/5).
Dikatakan Syahrir, regulasi yang ada saat ini tidak berpihak sedikit pun pada rakyat kecil. Selain itu menurutnya, pada fase kapitalisasi pendidikan seperti saat ini, juga akhirnya telah timbul banyak persoalan di semua tingkatan pendidikan. Persoalan-persoalan dimaksud, salah satunya adalah di sisi akses pendidikan.
Baca Juga:
Menurut Syahrir, saat ini tidak sedikit masyarakat Indonesia yang tak mampu menikmati pendidikan disebabkan persoalan mahalnya biaya pendidikan. Dengan kata lain, mereka tidak bisa menikmati pendidikan karena tak mampu bayar SPP, uang praktek dan lain sebagainya. "Untuk di tingkat perguruan tinggi juga tidak jauh berbeda. Jaminan mutu dan kualitas diabaikan begitu saja," paparnya.
Dengan kenyataan seperti itu, menurut Syahrir, sayangnya pemerintah masih belum memiliki sikap tegas untuk memperbaiki mutu dan kualitas pendidikan. "Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga tidak memberikan jaminan akan pemerataan akses pendidikan. Justru yang muncul adalah ketidakjelasan penyaluran dana," jelasnya, sembari menegaskan bahwa SMI menyatakan sikap dan menuntut negara untuk wajib menyelenggarakan pendidikan gratis dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, serta membuat UU Sisdiknas yang pro-rakyat.
JAKARTA - Situasi pendidikan saat ini, dianggap sudah berada pada tahap kapitalisasi yang kian parah, di mana pendidikan diposisikan sebagai penghasil
BERITA TERKAIT
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation
- Banyak R3 Tidak Lulus Seleksi PPPK Guru Tahap 1, Bagaimana Honorer Database Bisa Tuntas
- Character Building FK UNDIP Bangkitkan Semangat dan Karakter Generasi Emas
- Kemendikdasmen Percepat Penyaluran BOSP 2025 di 423.080 Sekolah, Sebegini Anggarannya
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak