Kapitalisasi Pertamina Rp 500 Triliun Jika Melantai di Bursa
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berharap semakin banyak perusahaan migas yang mau melantai di bursa.
Saat ini, belum banyak perusahaan energi yang melantai di bursa.
Perusahaan migas yang sudah terbuka, antara lain, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Ada beberapa perusahaan yang diharapkan bisa melakukan initial public offering (IPO).
Misalnya PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Angka pendapatan tertinggi Pertamina Rp 700 triliun hingga Rp 800 triliun. Sedangkan PLN rata-rata meraup pendapatan Rp 300 triliun sampai Rp 350 triliun per tahun.
”Jika PLN IPO, nilai kapitalisasi pasarnya saja bisa Rp 500 triliun. Valuasi saham PLN juga mahal karena price to earning ratio (PER) PLN kira-kira mencapai 30 kali,” katanya saat membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Ikatan Alumni Universitas Airlangga di Jakarta kemarin (7/11).
Manfaat IPO, sambung mantan menteri perhubungan itu, bukan hanya memudahkan pendanaan perusahaan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berharap semakin banyak perusahaan migas yang mau melantai di bursa.
- Luncurkan Green Movement UCO, Pertamina Patra Niaga Ubah Minyak Jelantah Jadi Biofuel
- Selamat! 519 Peserta Lulus Pertamina UMK Academy
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten
- Jaga Kelancaran Pasokan Energi Selama Nataru, PIS Siapkan 326 Armada Tanker