Kapitra Ampera Curiga KAMI Bentuk Poros Perlawanan yang Besar
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera terus menyoroti gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dimotori presidiumnya Prof Din Syamsuddin, Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo dan Prof Rochmat Wahab.
Terbaru, dia menyodorkan analisis soal dugaan makar di balik gerakan moral KAMI.
Analisis ini disampaikan Kapitra dalam sebuah artikel berjudul "Incognito Politik dalam Gerakan Moral" yang diterima JPNN.com pada Sabtu (29/8).
Dia juga menyebut bahwa KAMI sedang membentuk poros perlawanan terhadap rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Apakah narasi yang dibangun Kapitra sebagai upaya penggembosan terhadap gerakan moral KAMI yang kian masif di berbagai daerah hingga luar negeri?
Pertanyaan ini ditepis oleh advokat yang pernah menjadi pengacara Habib Rizieq Shihab tersebut. Dia mengklaim melihat gerakan KAMI secara objektif dari perspektif politik.
"Insyaallah saya melihatnya dengan jernih saja dalam perspektif politik hukum karena poin kedelapan deklarasi KAMI itu adalah mekanisme pemakzulan. Dan jika Presiden tidak melakukan crime against of state maka pemakzulan itu dapat dikategorikan perbuatan makar," jawab Kapitra saat dikonfirmasi.
Berikut artikel lengkap yang ditulis Kapitra Ampera:
Kapitra Ampera sodorkan analisis terbaru soal gerakan KAMI yang dimotori Din Syamsuddin Cs.
- Pembubaran Diskusi Merusak Demokrasi, Sahroni Puji Langkah Cepat Polisi Menangkap Pelaku
- Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
- Cerita Din Soal Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi di Hotel Grand Kemang, Hmm...
- Polisi Sudah Tahu Pelaku yang Membubarkan Paksa Diskusi di Kemang
- Tanggapi Sengketa Pilpres 2024, GPKR Mengetuk Hati Para Hakim MK, Begini Harapannya
- Alasan PKS Usulkan Din Syamsuddin jadi Tim Pemenangan AMIN