Kapitra Menulis soal Aksi 1310, Pakai Kata Membunuh dan Terbunuh
jpnn.com, JAKARTA - Pengacara sekaligus politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera menilai aksi unjuk rasa pada Selasa (13/10) atau disebut Aksi 1310 tidak murni menolak UU Cipta Kerja yang telah disetujui DPR.
Penilaian itu disampaikan Kapitra, karena melihat isu yang dibawa dalam aksi kali ini tidak satu. Ada sejumlah tuntutan lain yang menurutnya disuarakan pengunjuk rasa.
Diketahui, Aksi 1310 dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, GNPF Ulama dan beberapa elemen lain yang tergabung dalam Anak NKRI.
Eks pengacara Habib Rizieq Shihab (HRS) ini menyebut hal yang aneh dari aksi turun ke jalan 1310, karena adanya isu soal RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
"Hal ini (HIP-red) diduga sengaja kembali diangkat dan dibahas untuk mengingatkan masyarakat dengan hoax lama dan membuat ricuh, dengan tujuan menjatuhkan pemerintahan yang sah," ucap Kapitra, dikutip dari tulisannya yang dikirim ke jpnn.com, Selasa.(fat/jpnn)
Berikut tulisan lengkapnya:
Aksi 1310, Membunuh dan Terbunuh oleh Corona!!!
Oleh: Dr. M. Kapitra Ampera, SH., MH.
Eks pengacara Habib Rizieq Shihab Kapitra Ampera komentari rencana Aksi 1310 di Istana Merdeka hari ini, 13 Oktober 2020.
- Lihatlah Aksi Warga Banten Tolak PSN PIK 2, Kiai Ikut Turun ke Jalan
- Restitusi Berduit
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Lihat Itu Massa Reuni Akbar PA 212 yang Beraksi Hari Ini, Mars FPI Menggema di Monas
- Beredar Pakta Integritas RK-Suswono dengan FPI, Isinya Penuh Isu Sara
- Tokoh Islam Pendukung Anies Ramai-Ramai Dukung Ridwan Kamil-Suswono