Kapolda Akui Pakai Peluru Karet
Kamis, 09 Desember 2010 – 06:26 WIB
SURABAYA - Tragedi kisruh dalam eksekusi tanah di Pamekasan membuat Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti angkat suara. Di gedung Tribata Mapolda Jatim kemarin (9/12), dia menjelaskan sistem pengamanan eksekusi yang dilakukan kepolisian Pamekasan sudah sesuai prosedur. Badrodin juga menjelaskan, akibat kekisruhan itu ada warga dan anggota polisi yang tertembak peluru karet. Dia menambahkan, memang setiap anggotanya dibekali peluru karet untuk mengawal eksekusi atau aksi demonstrasi. "Peluru karet itu tidak mematikan," jelas mantan Kapolda Sumatera Utara itu.
Badrodin menjelaskan, dalam eksekusi tersebut, pengamanan yang dilakukan aparat kepolisian adalah permintaan dari pengadilan. "Anggota polisi mengawal penegakan hukum," jelas dia, didampingi Kasubbid Publikasi Polda Jatim AKBP Suhartoyo. Dalam pengawalan itu, jajaran kepolisian sudah diperintahkan untuk melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat. Meskipun akhirnya tetap terjadi kericuhan.
Baca Juga:
Mantan Kapolres Surabaya Timur itu menjelaskan, berdasar penyelidikan awal yang sudah dilakukan, potensi kisruh dalam eksekusi itu sudah diantisipasi. "Yaitu dengan melakukan imbauan kepada masyarakat," kata dia. Sayangnya, masyarakat yang menolak eksekusi menyerang aparat dengan pelemparan batu bata dan senjata tajam.
Baca Juga:
SURABAYA - Tragedi kisruh dalam eksekusi tanah di Pamekasan membuat Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti angkat suara. Di gedung Tribata Mapolda
BERITA TERKAIT
- 9 Penumpang Speedboat Terdampar di Perairan Unir Asmat Dievakuasi Tim SAR
- Banjir Bandang Menerjang 2 Desa di Situbondo
- Cerita Pemilik Pangkalan LPG 3 Kg di Semarang, Stok Ludes dalam Sehari
- Pelaksanaan PKG, Dinkes Kota Bandung Kekurangan SDM
- Kebakaran Menghanguskan 13 Toko, 11 Rumah, 2 Sepeda Motor di Pidie Jaya Aceh
- Kacau, Gas 3 Kg Langka, Warga Semarang Sulit Memasak