Kapolda Banten Dapat Penghargaan dari Buwas Setelah Bongkar Mafia Beras

Namun, kata dia, ada mafia beras yang menjual beras Bulog itu ke pedagang untuk mendapatkan keuntungan.
"Yang lalu itu, mereka itu membeli dari Bulog itu Rp 8.300 (dengan biaya angkut gudang), mereka jual langsung Rp 12.000 sampai Rp 13.000 dengan diganti karungnya dan dampaknya jelas banyak negatifnya," ujar Buwas.
Praktik itu lazim terjadi di berbagai daerah, tetapi terungkap salah satunya di Banten. Buwas pun memberi penghargaan kepada Polda Banten karena berhasil mengungkap kasus ini.
"Ini terjadi bukan hanya di Banten, tetapi begitu terungkap di Banten, maka di wilayah lain mulai mereda. Bukan berarti tidak mungkin timbul kembali, karena sekarang ini beras sedang mahal," katanya.
Saat ini Bulog sedang melakukan operasi pangan melalui Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) serta penyaluran bantuan pangan dari pemerintah kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
"Beras premium sampai ada Rp 17-18 ribu, bahkan satu daerah sampai Rp 21 ribu. Nah, ini kalau tidak disikapi dengan operasi pasar yang dari sudut komersial, ini pasti akan terus (naik)," kata Buwas. (cuy/jpnn)
Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto menerima penghargaan dari Dirut Perum Bulog Budi Waseso setelah mengungkap mafia beras.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Bulog Cetak Penyerapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Hadapi Puncak Panen, Bulog Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
- Tinjau Panen Raya di Klaten, Marga Taufiq Pastikan Bulog Serap Gabah Petani Sesuai HPP
- Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani Meski Realisasi Telah Mencapai 136%
- Menjelang Panen Raya 2025, Serapan Gabah Bulog Tembus 300 Ribu Ton