Kapolda Banten Deteksi 24 Simpatisan ISIS

jpnn.com - JAKARTA – Mabes Polri serius menanggapi ancaman teroris dilakukan kelompok-kelompok radikal yang diduga jaringan Islamic State Irian-Syrian (ISIS). Apalagi Mabes Polri mensinyalir dari data intelijen, bahwa ISIS akan menjadikan momen tahun baru 2016 sebagai panggung keberadaan ISIS di mata internasional.
Untuk diketahui, Mabes Polri belakangan ini silih berganti disambangi seluruh jajaran Kapolda se-Indonesia. Pada hari Selasa (22/12), Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar nampak keluar dari ruangan Kapolri Jenderal Badroidin Haiti. Dia memaparkan kesiapan Polda Banten menghadapi tahun baru 2016 kepada Jenderal Badrodin.
“Kami sudah monitor beberapa orang yang terindikasi, ada 24 orang. Itu simpatisan ISIS,” ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta.
Meski begitu, Boy mengklaim telah mempersiapkan dengan matang pengamanan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2016 di wilayah hukumnya. Dia mengungkapkan telah menyiagakan 1.500 personel guna pengamanan di sejumlah lokasi di Banten.
“Kekuatannya 1.500 (personel). Pola operasinya mengedepankan tindakan prefentif, dengan memberikan pengaman di tempat-tempat ibadah gereja," terangnya.
Lebih jauh, Boy menyatakan perlu mewaspadai tempat wisata di Banten seperti tempat pariwisata di Serang, Lebak, wisata di Anyer Carita, dan Tanjung Lesung.
Boy nampaknya optimistis, keamanan di Banten selalu terkendali kendati penduduknya memiliki keyakinan yang berbeda. Pihak kepolisian, kata dia, tak boleh lengah sedikitpun dengan suasana damai itu.(mg4/jpnn)
JAKARTA – Mabes Polri serius menanggapi ancaman teroris dilakukan kelompok-kelompok radikal yang diduga jaringan Islamic State Irian-Syrian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- IKASTARA Legal Gelar Launching dan Seminar Hukum
- Meiline Tenardi: Cap Go Meh 2025 Menghidupkan Nilai Budaya & Harmoni Keberagaman
- Ormas Islam Desak Pemerintah Mengkaji Rangkap Jabatan Profesor Nasaruddin Jadi Menag dan Imam Besar Istiqlal
- Hari Kelima Ikuti Retret, Ahmad Luthfi Tekankan Pentingnya Kebersamaan dalam Membangun Daerah
- KPK Panggil Ketum PP Japto dan Ahmad Ali sebagai Saksi Kasus TPPU Rita Widyasari
- Banyak Penyelenggara MICE Batalkan Acara di JCC, Ini Alasannya