Kapolda Banten Geram, Beras Bulog Dioplos Lalu Dijual dengan Harga Tinggi
jpnn.com - SERANG - Kapolda Banten Irjen Pol. Rudy Heriyanto tak main-main dengan kasus dugaan pengoplosan beras bulog yang dijual ke masyarakat dengan harga tinggi.
Irjen Rudy dengan tegas menyatakan akan menangani perkara tersebut secara serius hingga tuntas, karena berkaitan langsung dengan masyarakat.
"Ini terkait dengan perut rakyat, saya sudah perintahkan tidak ada rem. Kami harus gaspol, supaya prosesnya tuntas sampai ke atas," ujar Rudy dalam keterangannya dipublikasikan Senin (13/2).
Rudy sebelumnya mendampingi Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan temuan 350 ton beras impor milik Bulog yang dijual ke masyarakat dengan harga tinggi di Serang, Banten, Jumat (10/2).
Dalam jumpa pers bersama Dirut Perum Bulog Budi Waseso dan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar, terungkap bahwa Polda Banten telah menanahan tujuh orang pengoplos beras dari berbagai wilayah di Banten, pada 8-9 Februari.
Ketujuh orang yang ditahan masing-masing berinisial HS (36), TL (39), AL (58), BR (31), FR (42), HM (66), dan ID (30).
Kelompok ini beroperasi di Lebak, Cilegon, Serang Kabupaten, Serang Kota dan Pandeglang.
Menurut Rudy, Dirut Perum Bulog sudah mempersilakan penyidik melakukan penyelidikan sampai ke atas.
Kapolda Banten Irjen Pol. Rudy Heriyanto geram, beras Bulog dioplos lalu dijual dengan harga tinggi ke masyarakat.
- Irjen Suyudi Ingatkan Personel Polri di TPS Tak Boleh Lengah
- Kirim 100 Personel ke Papua, Kapolda Banten Irjen Suyudi Ingatkan Hal Penting Ini
- Dirut Bulog Sudah Dicopot, Jokowi Diharap Segera Pecat Kepala Bapanas
- Irjen Abdul Karim Minta Maaf Kepada Seluruh Warga Banten
- Irjen Suyudi Ario Seto Resmi Jabat Kapolda Banten Gantikan Abdul Karim
- Kwarnas Ajak Media Massa Kampanyekan Peran Pramuka untuk Indonesia Emas 2045