Kapolda Harus Ingat, Kapolsek yang Mati-Matian di Lapangan Selama Pandemi Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil tidak berlebihan dalam menindak Kapolsek Gubeng, Kompol Naufil Hartono.
Naufil diketahui tertidur saat digelar rapat penanganan Covid-19 di Surabaya, Jumat (22/5) lalu.
"Pencopotan Naufil dari jabatan sudah merupakan hukuman yang sangat berat. Tidak perlu lagi diperiksa Propam dan dipermalukan sebagai pembunuhan karakternya," ujar Neta dalam pesan tertulis, Senin (25/5).
Menurut Neta, belakangan ini para kapolsek memiliki tugas paling berat sebagai ujung tombak polri. Setidaknya, ada empat kerja berat mereka yang harus dihargai Kapolda Jatim.
Pertama, para kapolsek harus pontang-panting melakukan deteksi dini dan antisipasi maksimal, agar penyebaran Covid 19 bisa dicegah dan diputus mata rantainya.
Kedua, para kapolsek harus terus bersiaga menjaga wilayahnya dengan maksimal pasca dibebaskannya ribuan narapidana oleh Menkumham Yasonna H Laoly lewat program asimilasi.
Ketiga, para kapolsek juga harus bersiaga penuh menjaga situasi kamtibmas di wilayahnya saat ramadhan dan menjelang lebaran, terutama dengan banyaknya PHK dan industri yang tutup.
Keempat, para kapolsek harus menjadi ujung tombak melakukan pagar betis agar arus mudik bisa dicega, sehingga penyebaran Covid 19 tidak meluas.
Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil mencopot Kompol Naufil Hartono sebagai kapolsek karena tertidur saat rapat.
- IPW Minta Masyarakat Menunggu Hasil Penyelidikan Kasus Penembakan di Semarang
- Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya Turun Khusus ke Pamekasan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- IPW Desak Polda Sumbar Tegas Soal Kasus Polisi Tembak Polisi, Usulkan Korban Diberi Penghargaan
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah