Kapolda Jateng Intervensi, Pertandingan Molor
Senin, 02 Agustus 2010 – 07:21 WIB
Meskipun begitu, tertundanya laga puncak setelah 45 babak pertama kemarin, menimbulkan kesan buruk di benak Robert Rene Alberts. Pelatih Arema itu sangat menyesalkan kejadian penundaan tersebut. Padahal Indonesia, kata Robert, memiliki atmosfer sepakbola yang sangat bagus. Fans juga sangat luar biasa.
Baca Juga:
"Ini sangat saya sesalkan. Apalagi ini terjadi di final. Soal seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi. Saya suka Indonesia, negara yang bagus. Good people, tapi sepak bolanya harus belajar untuk lebih profesional," imbuh pelatih asal Belanda itu.
Di bagian lain, pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan juga tidak mampu menyembunyikan kekecewaannya terhadap sikap Alex Bambang. "Apapun itu, segala bentuk aturan dalam pertandingan ini harus ditegakkan. Dan siapapun tidak berhak untuk mengintervensi jalannya pertandingan. Karena semua aturan dalam pertandingan ini mutlak milik wasit," ujar pria yang akrab disapa RD itu.
Menurut Rahmad, penundaan pertandingan tersebut tidak perlu terjadi. Karena memang berjalan sesuai dengan aturan sepak bola yang berlaku. "Sesuatu yang sangat aneh. Wasit sebenarnya sudah berusaha menegakan aturan dengan baik. Tetapi juga mendapat perlawanan. Semua orang juga mengatakan hal yang sama atas peristiwa tadi (kartu merah Noh Alam Shah, Red). Itu memang layak,"sambung Rahmad.
SOLO - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah Irjen Alex Bambang Riatmojo kembali menujukkan pengaruhnya pada sepak bola. Pada final Piala
BERITA TERKAIT
- Race MotoGP Barcelona: Pecco Bilang Ada 8 Pembalap akan Menghalangi Martin
- Sembilan Inorga Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024
- Luar Biasa! Pasangan Baru Thailand Juara Kumamoto Masters 2024
- Martin atau Pecco Juara Dunia MotoGP 2024? Ini Hitungannya
- Hasil UEFA Nations League: Jerman Berpesta Gol ke Gawang Bosnia-Herzegovina
- Pernah Bersama di Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo Mendoakan Amorim Sukses di MU