Kapolda Minta Ulama Kendalikan Provokasi
Kamis, 17 Februari 2011 – 08:15 WIB
SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti memberikan perhatian serius terhadap kasus penyerangan Pondok Pesantren Al Ma'hadul Islam Yayasan Pesantren Islam (YAPI) di Pasuruan. Bila penanganan kasus itu dinilai lambat, tidak menutup kemungkinan kasus itu akan ditarik ke Polda.
Saat ini, kasus itu masih ditangani Polres Pasuruan dengan di-backup Polda. "Kalau polres bisa menangani, ya biar mereka selesaikan. Polda akan membantu. Tapi bisa jadi kasus itu ditarik ke Polda agar cepat selesai," kata Badrodin di sela-sela pertemuan dan silaturahmi dengan pimpinan redaksi media di Mapolda Jatim, kemarin (17/2).
Badrodin menegaskan, penyerangan santri Syah di Pasuruan itu tidak ada kaitannya dengan kejadian serupa di Cikeusik, Pandeglang dan Temanggung. Hanya karena waktu yang berdekatan saja, maka ketiga kejadian itu kemudian dihubung-hubungkan.
Kejadian di Pasuruan itu, kata dia, didasari perselisihan dan ketidaksenangan antara kelompok Aswaja Bangil dan YAPI yang sudah berlangsung lama. Meski begitu, kejadian penyerangan itu murni spontan dan tidak direncanakan sebelumnya. "Dari pemeriksaan di lokasi dan barang bukti, batu yang dilempar tidak ada yang berasal dari luar pesantren," kata jenderal bintang dua itu. Polisi juga masih mendalami isi pengajian yang diikuti oleh kelompok Aswaja di Singosari apakah ada kaitannya dengan penyerangan itu.
SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti memberikan perhatian serius terhadap kasus penyerangan Pondok Pesantren Al Ma'hadul Islam Yayasan
BERITA TERKAIT
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024