Kapolres Binjai Ngaku Bisa Atasi Keributan
Jadi Saksi di MK
Rabu, 28 Juli 2010 – 01:12 WIB
Namun, lanjut Bambang, ada warga yang tak terima dan terjadilah keributan. Cerita yang sama diungkapkan saksi Zulkarnain Sembiring dan Supratman, yang kejadiannya ada di TPS-TPS berbeda.
Baca Juga:
Dari pihak penggugat, majelis hakim MK yang diketuai Moh Akil Mochtar meminta keterangan 10 saksi. Dari KPU Binjai ada tiga saksi dan dari pasangan Idham-Timbas ada empat saksi. Beberapa saksi, yakni Zakaria Azhary, Nazry Kamal, Chaeru Ramadan, dan Edy Syahputra, memberikan kesaksian mengenai adanya politik uang. Kamaruddin, saksi dari penggugat, bahkan mengaku sebagai orang yang ikut membagi-bagikan uang yang dikatakannya berasal dari timses Idham-Timbas.
Atas pengakuannya itu, Akil Mochtar menimpali," Kok anda mau? Ini ada Kapolres di sini. Pulang dari sini anda bisa kena tiga bulan tahanan karena sebagai pelaku politik uang. Karena anda terima lebih dari yang lain, wajarlah anda masuk tahanan dua tiga minggu."
Sedang saksi dari timses Idham-Timbas, Didik Marwanto, menceritakan bahwa proses pemilukada Kota Binjai berjalan lancar, dengan tingkat partisipasi pemilih 60,8 persen. Dikatakan pula, saksi dari dua pasangan, mulai dari PPS, PPK, dan KPU, tak satu yang mengajukan keberatan. Saat Akil menanyakan mengenai tudingan politik uang, Didik juga membantahnya. Ditegaskan, timses Idham-Timbas tak pernah menginstruksikan pemberian uang ke warga. Jawaban yang sama disampaikan terkait tuduhan penyebaran selebaran berbau SARA. "Kami secara struktur tak pernah mengeluarkan selebaran," ucapnya.
JAKARTA -- Kapolres Binjai, AKBP Rina Sari Ginting, hadir sebagai saksi yang dihadirkan KPU Kota Binjai, dalam persidangan lanjutan perkara sengketa
BERITA TERKAIT
- Sedih Lihat Hubungan Mega-Jokowi, Effendi Simbolon Ajak Keduanya Berdamai
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Deddy Sitorus Ungkap Anomali dari Banyaknya Spanduk yang Serang PDIP
- PBB Bersiap Gelar Muktamar ke-VI di Bali untuk Memilih Ketum yang Baru
- Ada yang Ingin Mengacak-acak Internal PDIP, Mega Perintahkan Satgas Siaga-1
- Endus Potensi Serangan Menjelang Kongres V, PDIP Siaga Satu