Kapolres Ciamis Terinspirasi Kisah Anak Penderita Difabel
jpnn.com, CIAMIS - Tio Satrio lahir tanpa dua tangan dan sepasang kakinya. Namun, meski memiliki keterbatasan fisik, anak berusia sepuluh tahun di Kabupaten Ciamis itu tidak patah semangat untuk belajar.
Dia sekarang duduk di kelas 4 Sekolah luar biasa (SLB) Firdaus Panawangan. Dengan mulutnya, dia mampu menulis. Kisah inspiratif Tio, menggugah perhatian aparat Polres Ciamis.
Naluri Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso terusik. Pria lulusan Akpol Terbaik 2001 ini untuk menggelar baksos ke rumah Tio. Kebetulan, gagasan baksos masih dalam suasana HUT ke-27 Bhayangkara.
Minggu (24/6) kemarin, Kapolres mendatangi rumah Tio di Dusun Cibogor Desa Panawangan Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis.
Pria santun yang dikenal religius ini tidak sendirian. Kapolres datang bersama Kasat Lantas Polres Ciamis, Kapolsek Panawangan, personel Sat Lantas Polres Ciamis, Sie Humas Polres Ciamis, personel Polsek Panawangan, personel Koramil Panawangan hingga perangkat Desa Panawangan.
Pemandangan haru sempat mewarnai. Namun, hanya sekejap. Senyum semringah tampak menghiasi wajah Tio Satrio saat Kapolres Ciamis memberikan seragam polisi dan mengenakannya ke tubuh Tio.
Perbincangan hangat pun bergulir. Tio bercita-cita ingin jadi polisi. Di akhir baksos, Kapolres Ciamis menyerahkan bantuan kepada Tio. “Ini bentuk kepedulian kami pada masyarakat. Terlebih, salah satu tugas kami adalah melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat,” pungkas Bismo. (adk/jpnn)
Kapolres Ciamis memberikan seragam polisi dan kemudian mengenakannya ke tubuh Tio Satrio.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Begini Cara KAI Logistik Dukung Kemandirian UMKM Difabel
- Asosiasi LBH Apresiasi Kinerja Polri dalam Penanganan Kekerasan Seksual oleh Pria Difabel
- Kaltim Raih Peringkat 13 Nasional di Ajang PEPARNAS XVII 2024
- Pendekatan Mupeso Pastikan Keterlibatan Difabel Dalam Rencana Pembangunan Desa
- I-Hajj Syariah Fund Berangkatkan Umrah Guru Difabel dan Pendiri Sekolah Hafiz
- Lestari Moerdijat Dorong Perlunya Ubah Cara Pandang Masyarakat pada Kelompok Difabel