Kapolres Rejang Lebong Minta Pelaku Penganiayaan Guru Segera Menyerahkan Diri
jpnn.com, REJANG LEBONG - Kasus penganiayaan guru SMAN 7 Rejang Lebong yang menyebabkan korban menjadi buta hingga kini masih diselidiki kepolisian.
Kapolres Rejang Lebong AKBP Juda Trisno Tampubolon menegaskan pihaknya saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang merupakan salah satu orang tua dari murid di sekolah tersebut.
Juda mengatakan kasus penganiayaan guru SMAN 7 Rejang Lebong tersebut terjadi pada Selasa (1/8) pagi di lingkungan SMAN 7 Rejang Lebong yang berada di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Sumsel, tepatnya di Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang.
"Saat ini penyidik Polres Rejang Lebong sudah mengantongi identitas pelaku dan masih dalam pengejaran petugas, karena setelah melakukan aksinya pelaku langsung melarikan diri," kata dia di Rejang Lebong, Kamis.
Dia menjelaskan dirinya telah memerintahkan jajarannya termasuk Polsek Padang Ulak Tanding (PUT) untuk mencari keberadaan pelaku penganiayaan tersebut sampai dapat.
"Kapolsek PUT sudah melakukan upaya persuasif dengan mendatangi pihak keluarga pelaku, dengan harapan pelaku dapat menyerahkan diri," terangnya.
Terpisah Ketua DPRD Rejang Lebong Mahdi Husen mengaku turut prihatin atas kejadian yang menimpa guru SMA yang bertugas di wilayah itu dan berharap kasus ini nantinya tidak akan terulang kembali.
"Saya sudah menghubungi Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu karena wewenang SMA/SMK ada di provinsi. Tetapi secara wilayah ini adalah wilayah Rejang Lebong, kami merasa prihatin dan menyayangkan kejadian ini," terangnya.
Kasus penganiayaan guru SMAN 7 Rejang Lebong yang menyebabkan korban menjadi buta hingga kini masih diselidiki kepolisian.
- Honorer Tua Gagal Seleksi PPPK 2024 Sudah jadi Isu Nasional
- Penemuan Mayat di Mukomuko, Ada Luka di Wajah dan Leher Korban
- Waspada Dugaan Praktik Pungli Penempatan Guru PPPK
- Hasil Seleksi CPNS 2024 di Rejang Lebong, 44 Pendaftar Lulus
- Hasil Seleksi PPPK Guru Tahap 1 Diumumkan, 318 Pelamar Lulus, Masih Ada Sisa Formasi
- Daerah Ini Mengusulkan 30 Honorer jadi PPPK Paruh Waktu