Kapolres Solok Kota Diganti, Warga Gelar Aksi Simpati
Merasa puas menyampaikan keluhan, massa pun selanjutnya membubarkan diri secara tertib.
Sebelumnya, aksi spontanitas juga digelar di Bundaran Simpang Surya oleh sejumlah anggota DPRD Kota Solok, OKP, ormas, Perhimpunan Pedagang Kakilima Pasar Raya yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Kota Solok, dikoordinir Wakil Ketua DPRD, Irman Yefri Adang, Minggu (4/6) malam, usai shalat Tarawih.
Aksi damai selama satu jam melibatkan lebih 50 orang dan mengundang perhatian warga serta mendapat pengawalan belasan anggota sabhara Polres Solok Kota.
Selain aksi turun ke jalan, aksi simpatik terhadap AKBP Susmelawati Rosya juga disampaikan warga lewat media sosial seperti facebook.
Sebagaimana diketahui, Kapolri Jenderal Tito Karnavian merotasi jabatan penting di level perwira menengah dan perwira tinggi. Kebijakan itu tertuang dalam Telegram Rahasia (TR) bernomor ST: 1408/VI/2017. Salah satu pamen yang ikut diganti adalah Kapolres Solok Kota AKBP Susmelawati Rosya.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjan Setyo Wasisto mengatakan, keputusan pencopotan itu langsung dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Karena persekusi adalah masalah serius dan tidak boleh orang atau kelompok masyarakat main hukum sendiri. "Itu yang menjadi Bapak Kapolri tidak berkenan," ujar Setyo dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (3/6).
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memperingatkan masyarakat untuk tidak main hakim sendiri.
Serah terima Jabatan Kapolres Solok Kota dari AKBP Susmelwati Rosya kepada Kanit II Subdit IV Ditnarkoba Bareskrim Polri, AKBP Dony Setiawan, Senin
- Tim Hukum RIDO Kecam Persekusi yang Dialami Sukarelawannya yang Pasang Stiker
- Arogansi Pengusaha Suruh Siswa Menggonggong Lenyap saat Ditangkap, Tangan Diborgol, Lihat
- Soroti Kasus Pria Suruh Siswa Menggonggong, Sahroni Minta Polisi Gerak Cepat
- Polisi Usut Penyerangan terhadap Kiai dan Anggota Banser di Karawang
- Umat Kristen Yerusalem Dipersekusi Kelompok Yahudi, Polisi Israel Tutup Mata
- Klaim Dipersekusi, Donald Turmp Merasa Terlalu Kuat, Tak Bisa Dilawan