Kapolres Tertembak Gas Air Mata

jpnn.com - SUKABUMI - Jajaran Polres Sukabumi Kota terpaksa menembakan gas air mata untuk membubarkan para pendemo, kemarin. Namun sial, percikan gas air mata yang ditembakan justru mengenai mata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Hari Santoso.
Kejadian tersebut menimpa Kapolres Sukabumi Kota saat memantau jalannya simulasi pengamanan untuk pemilu mendatang di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi.
Tak hanya Kapolres, percikan gas air mata juga mengenai anak kecil yang saat itu ada dilokasi kegiatan simulasi. Beruntung kejadian itu tidak menimbulkan luka parah. Lantaran, pihak medis yang sudah dipersiapkan sebelumnya langsung melakukan pengobatan. Meski demikian, korban akibat percikan gas air mata tersebut sempat menjadi kerumunan warga.
Lantaran, warga menghawatirkan terjadi sesuau akibat gas air mata yang mengenai. Atas kejadian tersebut, Hari Santoso menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat terutama yang terkena percikan gas air mata.
Atas kelalaian anggotanya tersebut, Hari langsung memberikan teguran bahkan menghukum anggotanya untuk melakukan pus up sebanyak 10 kali. Menurutnya, hukuman tersebut diberikan agar kejadian tersebut tak terulang lagi apalagi sampai mengenai masyarakat umum yang ada dilokasi.
"Inikan baru simulasi, jadi anggota seharusnya bisa membaca arah angin sebelum menembakan gas air mata. Saya meminta maaf kepada masyarakat," katanya saat memberikan sambutan usai kegiatan simulasi. (nur/t)
SUKABUMI - Jajaran Polres Sukabumi Kota terpaksa menembakan gas air mata untuk membubarkan para pendemo, kemarin. Namun sial, percikan gas air mata
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung