Kapolrestabes Medan Soal Motif Penembakan Aiptu Robinson, Oh Ternyata

jpnn.com, MEDAN - Aiptu Robinson Silaban menjadi korban penembakan di Jalan Gagak Hitam, Medan Sunggal, Sumatera Utara, Selasa (27/10).
Personel Polsek Medan Barat, Polrestabes Medan itu ditembak eks anggota Brimob berinisial K.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengungkap dugaan sementara motif penembakan karena permasalahan utang-piutang.
Ia menjelaskan, permasalahan utang piutang itu antara pelaku berinisial K dan teman Silaban berinisial KD.
"Pengakuan awal utang-piutang," kata Sunarko kepada wartawan tanpa menjelaskan secara rinci, di Medan, Selasa.
Informasi dihimpun di lokasi, kejadian ini bermula saat Silaban sedang duduk di lokasi pencucian kendaraan miliknya.
Saat itu Silaban didatangi enam pria yang mencari seorang pria berinisial KD, yang diduga teman dia.
Mereka langsung mengacak-acak lokasi pencucian kendaraan milik Silaban.
Selanjutnya K mengeluarkan double stick dan memecahkan bagian-bagian bangunan dan pintu kaca pencucian kendaraan milik Silaban.
Melihat itu, Silaban lalu mengeluarkan senjata api dan menembak ke arah kaki K, yang mengejar Silaban, dan memukul dia hingga pistolnya terjatuh.
K langsung merampas pistol Silaban, balik menembaki dia, dan mengenai rusuk sebelah kanan Silaban.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengungkap dugaan sementara motif penembakan terhadap Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Robinson Silaban.
- Kapolda Sumut & Ketua Bhayangkari Jenguk Bocah Korban Penganiayaan Asal Nias Selatan
- Kapolda Sumut Bantu Pengobatan Bocah Perempuan Korban Penganiayaan di Nias Selatan
- 6 Remaja yang Tawuran di Medan Positif Narkoba, Duh
- Jaga Kestabilan Harga Pangan, PUD Kota Medan Rutin Gelar Pasar Keliling
- Tok, Terdakwa TPPO ke Malaysia Divonis 16 Bulan Penjara
- Korupsi Rp 4,48 Miliar, Koruptor Ini Cuma Dituntut 18 Bulan Penjara