Kapolri: 7.000 Polwan Untuk Cegah Kekerasan Terhadap Anak
“Secara statistik angka kekerasan terhadap anak dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, ujar Haiti.
Menurut Haiti, untuk mengatasi kejahatan terhadap anak tak cukup dilakukan dengan penegakan hukum. Paling penting adalah bagaimana melakukan pencegahan supaya peristiwa tak terjadi.
Apalagi, kata Haiti, lebih dari 80 persen kekerasan terhadap anak dilakukan oleh orang terdekat. Bisa dalam lingkungan keluarga, sekolah dan sebagainya.
Karenanya, Haiti meminta orang tua untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap terhadap anak. Misalnya, bagaimana orang tua mengawasi anak-anak saat bermain.
“Kemana perginya dan dengan siapa anak itu bergaul. Ini kan orang tua yang paling tahu,” katanya.
Di samping itu, Haiti juga mengimbau masyarakat di lingkungan sekitarnya juga harus peka. Kalau kepekaan itu dilakukan lebih awal, maka hal-hal yang lebih buruk terhadap anak mungkin tidak terjadi.
Menurutnya, kesadaran seperti ini memang mesti ditingkatkan, mengingat di dalam lingkungan keluarga, polisi tidak bisa mengawasi langsung terkecuali jika ada laporan. “Oleh karena itu yang paling utama adalah keluarga,” ungkapnya.(boy/jpnn)
JAKARTA – Pada tahun 2014, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sudah berupaya merekrut 7.000 polisi wanita (Polwan). Hal itu dilakukan untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Minta Eksepsi Aipda Robig Zaenudin Ditolak, JPU Tegaskan Dakwaan Sudah Sah dan Cermat
- KPK Periksa Komisaris PT Inti Alasindo Energy Terkait Kasus Korupsi PGN
- Eks Staf Ahli Pertanyakan Proses Laporan Dugaan Suap Pimpinan DPD RI ke KPK
- Prajurit TNI AL Sigap Mengevakuasi Warga Terdampak Banjir di Pesawaran Lampung
- Terungkap! Ade Bhakti Satu-satunya Camat yang Menyuap Mbak Ita
- Peringatan Hari Kartini, UICI Meluncurkan PMB Batch 9