Kapolri Anggap Kasus Ibas Tak Istimewa
Rabu, 29 April 2009 – 19:52 WIB

Kapolri Anggap Kasus Ibas Tak Istimewa
JAKARTA — Langkah polisi yang cenderung mengistimewakan Edhie Baskoro Yodhoyono alias Ibas, dipersoalkan di rapat Kerja Komisi III DPR dengan Kapolri yang digelar rabu (29/4). Meski demikian Kapolri Bambang Hendarso Danuri menegaskan sikap netral polisi dalam kasus pencemaran nama baik terhadap putra bungsu Presiden SBY itu. Karenanya politisi yang juga aktifis pembela perempuan ini menuding polisi telah membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama warga negara. “Apakah ini berarti polisi menganggap Edhie Baskoro lebih berharga dibandingkan orang lainnya?” sambung Eva.
Anggota Fraksi PDIP, Eva Kusuma Sundari dalam raker itu menuding polisi memberikan pelayanan luar biasa terhadap Ibas. Sebab, kata Eva, respon polisi sangat cepat. "Sementara banyak caleg lain bermasalah tetapi tidak ditangani segera,” tuding Eva.
Baca Juga:
Menurutnya, ada nuansa perbedaan standar berbeda yang diterapkan polisi dalam menerima pengaduan terutama kasus yang terkait persoalan pemilu. “Polisi sangat cepat dan tanggap untuk menangani kasus Edhie Baskoro. Luar biasa penangannya, sedangkan banyak caleg lain bermasalah tidak ditangani,” imbuh Eva.
Baca Juga:
JAKARTA — Langkah polisi yang cenderung mengistimewakan Edhie Baskoro Yodhoyono alias Ibas, dipersoalkan di rapat Kerja Komisi III DPR dengan
BERITA TERKAIT
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Raih Cum Laude dan Menjadi Wisudawan Terbaik FISIP UI
- BPKH Temui Pengurus PBNU, Minta Dukungan Terkait Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji
- Sambut Ramadan, Ketum Kadin DKI Diana Dewi Ziarah ke Makam Orang Tua
- Sumpah Advokat Razman Arif Dibekukan, Chandra Sampaikan Pendapat Hukum
- Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2 Muncul Jabatan Tampungan, BKN Angkat Suara
- Wamentrans Viva Yoga Mengajak Alumni Cipayung Plus Berkolaborasi Membangun Bangsa