Kapolri Bantah Ada Perintah Tembak di Tempat
jpnn.com - JAKARTA - Jelang pengumuman hasil perhitungan suara 22 Juli 2014, banyak pihak mengkhawatirkan terjadi kerusuhan antarkubu pasangan capres-cawapres. Beredar kabar, jika terjadi kerusuhan, ada perintah tembak di tempat dari jajaran Polri yang mengamankan situasi.
Kabar itu pun dibantah oleh Kapolri Jenderal Sutarman. Ia memastikan pengamanan berjalan normal tanpa perintah tembak di tempat.
"Langkah-langkah mengatasi kerusuhan sosial sudah ada protapnya. Mulai tahapan shock sampai ke tahapan level enam. Itu ada tahapan masing-masing, tidak ada perintah tembak di tempat," tegas Sutarman di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (17/7).
Menurut Sutarman pengamanan pun disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Ia berharap masyarakat menyambut hasil perhitungan suara dengan damai. "Kita harapkan yang soft-soft saja," tandas Sutarman. (flo/jpnn)
JAKARTA - Jelang pengumuman hasil perhitungan suara 22 Juli 2014, banyak pihak mengkhawatirkan terjadi kerusuhan antarkubu pasangan capres-cawapres.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemendiktisaintek Berikan Dukungan Penuh Kepada Kementrans dengan Siapkan 3 Program
- Menteri P2MI Abdul Kadir Karding Jemput 2 WNI Korban Penyekapan di Myanmar
- R1 Desak Masuk Optimalisasi PPPK Tahap 2, Jangan Hanya R2 dan R3
- Permendikdasmen 1 Tahun 2025; Guru PPPK & PNS Mengajar di Sekolah Swasta Maksimal 8 Tahun
- Syukuran AHU, Ketum LMP Ingatkan Solidaritas dan Pemberdayaan
- Tim Forensik Masih Identifikasi 7 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza