Kapolri Bantah Ada Perintah Tembak di Tempat
jpnn.com - JAKARTA - Jelang pengumuman hasil perhitungan suara 22 Juli 2014, banyak pihak mengkhawatirkan terjadi kerusuhan antarkubu pasangan capres-cawapres. Beredar kabar, jika terjadi kerusuhan, ada perintah tembak di tempat dari jajaran Polri yang mengamankan situasi.
Kabar itu pun dibantah oleh Kapolri Jenderal Sutarman. Ia memastikan pengamanan berjalan normal tanpa perintah tembak di tempat.
"Langkah-langkah mengatasi kerusuhan sosial sudah ada protapnya. Mulai tahapan shock sampai ke tahapan level enam. Itu ada tahapan masing-masing, tidak ada perintah tembak di tempat," tegas Sutarman di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (17/7).
Menurut Sutarman pengamanan pun disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Ia berharap masyarakat menyambut hasil perhitungan suara dengan damai. "Kita harapkan yang soft-soft saja," tandas Sutarman. (flo/jpnn)
JAKARTA - Jelang pengumuman hasil perhitungan suara 22 Juli 2014, banyak pihak mengkhawatirkan terjadi kerusuhan antarkubu pasangan capres-cawapres.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Belajar dari 20 Kampus Dunia, Rahmat Bastian Bawa 10 Kiat Optimalisasi ILUNI FHUI
- Siapa Oknum R Diduga Perantara Suap Vonis Bebas Ronald Tannur? MA Mau Usut
- 2.426 Peserta Lulus SKD CPNS BPKP dan Berhak Mengikuti SKB
- Inilah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Nama Ujang Komarudin
- Fakta Baru, Zarof Ricar Bertemu Hakim Agung Soesilo Bahas Ronald Tannur, Ini yang Terjadi
- Zarof Ricar Belum Menyerahkan Uang ke Majelis Kasasi Ronald Tannur, Tetapi 1 Hakim Pernah Ditemui