Kapolri: BPOM Harusnya Tahu

jpnn.com - JAKARTA - Belakangan, kasus vaksin palsu menjadi perhatian banyak pihak. Vaksin yang diberikan pada bayi itu, dianggap banyak pihak merupakan kejahatan luar biasa. Hingga saat ini belum diketahui pasti bagaimana vaksin abal-abal tersebut bisa beredar secara luas.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan, jika pengawasan dilakukan dengan teliti maka vaksin palsu tidak akan beredar.
"Sebetulnya ini pengawasan obat dan makanan itu BPOM kan harusnya. Dia yang tahu mana yang palsu mana yang tidak," jelas Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/7).
Badrodin mengungkapkan, seandainya pihak Direktorat Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri tidak menemukan adanya kecurangan tersebut, maka hingga kini vaksin palsu terus beredar. "Kebetulan ini informasi Polri yang dapat, maka polri yang mengembangkan," jelas Badrodin.
Namun demikian, Badrodin enggan menyalahkan pihak BPOM maupun Kementerian Kesehatan. Dari pengungkapan ini, Badrodin berharap, agar BPOM dan Kemenkes dapat mengevaluasi dan memperketat pengawasan obat dan makanan.
"Nanh silakan ini bisa dikerjakan dengan Menkes dan BPOM. Saat inikan sudah dibentuk satuan tugas," imbuh Badrodin. (Mg4/jpnn)
JAKARTA - Belakangan, kasus vaksin palsu menjadi perhatian banyak pihak. Vaksin yang diberikan pada bayi itu, dianggap banyak pihak merupakan kejahatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'aruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional
- Sufmi Dasco Ahmad Bicara Soal Isu Matahari Kembar, Begini Kalimatnya