Kapolri Cekatan, Bawahan Tidak Sama juga Bohong
![Kapolri Cekatan, Bawahan Tidak Sama juga Bohong](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20150720_111746/111746_293442_polisi_motor_HL.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, Mabes Polri sebenarnya sudah memiliki peta daerah rawan konflik di seluruh Indonesia untuk mengamankan pilkada serentak Desember mendatang. Namun, kata Neta, jika para pejabat Polri di daerah mulai kapolsek, kapolres, dan kapolda tidak peka dan tidak punya kepedulian yang tinggi terhadap pemetaan daerah rawan konflik, maka hal itu tidak ada gunanya.
IPW bahkan mencatat beberapa waktu lalu Kapolri Jenderal Badrodin Haiti begitu bersemangat menjelaskan tentang peta daerah rawan konflik yang dimiliki Polri.
"Kapolri mengatakan, peta itu untuk mengantisipasi situasi kamtibmas menjelang Pilkada serentak Desember mendatang,"katanya.
Namun, munurut IPW, pemetaan daerah rawan konflik ini tidak akan ada gunanya, jika Kapolri tidak menekankan kepada para pimpinan kepolisian di daerah, terutama kapolsek, kapolres, dan kapolda agar meningkatkan kepekaan serta mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap dinamika sosial di tempatnya bertugas.
Neta lantas mencontohkan meletusnya kerusuhan di Tolikara Papua. Menurutnya peristiwa itu adalah gambaran betapa tidak pekanya pimpinan kepolisian yang bertugas di sana. "Betapa tidak pedulinya pimpinan kepolisian di Papua terhadap dinamika sosial di daerahnya pasca Kapolri mengatakan sudah memetakan daerah rawan konflik," kata Neta. (boy/jpnn)
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, Mabes Polri sebenarnya sudah memiliki peta daerah rawan konflik di seluruh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ide Pejabat Negara agar Seluruh Honorer Bisa jadi PPPK Penuh Waktu
- Ketua Tim Transisi Pramono-Rano Pastikan Warga Jakarta Bisa Nikmati Air Tanpa Kendala
- Keluarga Korban Kecewa, Sidang Vonis Pembunuhan di Sukabumi Berlangsung Ricuh
- Pegadaian Beri Bantuan Operasional kepada Yayasan Remaja Masa Depan
- KKP Turunkan Tim Selidiki Kematian 100 Ton Ikan di Waduk Jatiluhur
- Setelah 2 Bulan Hilang, Jasad Korban Longsor di Sukabumi Akhirnya Ditemukan