Kapolri dan Dewan Pers Sama-Sama Pengin Menjaga Keutuhan Sosial
"Terima kasih atas kunjungan dari rekan-rekan Dewan Pers. Kami akan terus bersinergi untuk melakukan hal-hal yang terbaik untuk dukungan kemitraan antara pers, rekan-rekan media dan kepolisian, karena kita sama-sama selalu berada di lapangan, bersama baik dalam situasi yang tentunya butuh keberadaan kita," kata Kapolri Jenderal Listyo.
Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra menekankan bahwa dalam menghadapi Pemilu 2024, Dewan Pers dan Polri memiliki keinginan yang sama, yakni menjaga kohesi sosial atau keutuhan sosial.
“Kami ingin masyarakat kita tidak terpecah belah, dan oleh karena itu kami di Dewan Pers berharap agar kawan-kawan media tidak memakai diksi-diksi yang memecah belah anak bangsa yang selama ini masih dipakai. Kami harapkan itu tidak dipakai lagi," kata dia di kesempatan sama.
Azyumardi berharap adanya peningkatan kualitas jurnalistik dalam rangka menjaga dan mencegah terjadinya penyebaran hoaks atau informasi bohong yang dapat menyebabkan perpecahan bangsa.
"Oleh karena itu, Dewan Pers bersama-sama dengan Polri ingin meningkatkan kualitas jurnalistik itu. Kami berharap pelayanan yang diberikan adalah pelayanan yang berdasarkan pada jurnalisme yang terverifikasi jadi bukan dilakukan oleh orang-orang yang menggunakan jurnalistik untuk kepentingan tertentu, seperti kepentingan ekonomi dan lainnya," tutupnya. (boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Dewan Pers sepakat mencegah polarisasi pemilu. Kesepakatan ini dilakukan saat Polri dan Dewan Pers bertemu.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Herwyn Minta Jajaran Bawaslu Daerah Terus Bangun Komunikasi
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri