Kapolri dan Dewan Pers Teken MoU
Jumat, 10 Februari 2012 – 12:06 WIB
Baca Juga:
Hambatan atau ancaman kemerdekaan pers, kata dia, dapat datang dari berbagai sumber. Selama ini, yang selalu diletakkan paling depan mengancam, membatasi, atau menciderai kemerdekaan pers adalah penyelenggara kekuasaan negara atau pemerintahan.
Sebelumnya, Kadivhumas Polri Irjen Saud Usman Nasution mengatakan, dengan adanya MoU dengan Dewan Pers, Polri tidak akan menerima laporan begitu saja bila masih terkait dengan kode etik pers. “Kita sinergikan dengan Dewan Pers, ada prinsip-prinsip yang sama-sama kita pegang, misalnya ya soal pelaporan terkait pemberitaan itu,” ujarnya di Jakarta, Senin lalu.
Selama ini, masyarakat masih sering melaporkan pemberitaan yang dinilai negatif ke polisi. Padahal, sengketa itu bisa dimediasi di Dewan Pers. Dengan adanya MoU itu diharapkan masyarakat dan media bisa paham posisi polisi. “Kita ingin rekan-rekan pers bisa paham, tidak ada kriminalisasi pers, atau warga juga paham polisi kenapa tidak menyidik sebuah laporan terkait berita,” katanya.
JAMBI- Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Gedung DPRD Provinsi Jambi kemarin (9/2) menjadi momen istimewa bagi Pers di Indonesia ke depan.
BERITA TERKAIT
- Pop Mart Christmas Town di Gancit, Hadirkan Labubu hingga SkullPanda
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya
- Insight Investments & PKBI Berkolaborasi Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi
- Kasus Timah, Saksi Ahli Soroti Pihak yang Berwenang Menyatakan Kerugian Negara
- Wamenlu Anis Matta Puji Upaya Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua