Kapolri dan Kakorbrimob Terbang ke Kepri
jpnn.com - JAKARTA - Pascainsiden bentrok antara oknum Brimob Polda Kepulauan Riau dan TNI Yonif 134/Tuah Sakti di Batam, Rabu (19/11), Kapolri Jenderal Sutarman didampingi Kepala Korps Brimob Polri langsung terjun ke lokasi, Kamis (20/11).
"Kapolri didampingi Kakorbrimob tadi pagi sudah berangkat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie, di Mabes Polri.
Dia menegaskan, Kapolri dan Kakorbrimob akan memberikan supervisi. "Termasuk juga pembinaan terhadap anggota-anggota (Polri) di sana," papar Ronny.
Lebih jauh Ronny mengingatkan anggota di Batam untuk tidak memperuncing persoalan. Segala persoalan yang ada harus bisa diselesaikan dengan sebuah kebiasaan yang baik.
"Tidak perlu memperuncing sebuah permasalahan kecil, selesaikan dengan bersalaman. Kebiasaan seperti itu harus dibangun. Bangun tegur sapa yang baik," katanya saat ditanya bagaimana langkah supaya insiden bentrok di Batam tak terulang di kemudian hari.
Dijelaskan Ronny, Polri secara internal memberikan wawasan dan bimbingan pada anggota bagaimana mereka bersikap serta bertindak ketika di ruang publik.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Polri harus secara profesional serta proporsional.
"Prosedur secara Undang-undang juga harus mereka patuhi, sehingga tidak ada hal-halyang mengganggu dan bagaimana ketika berjumpa dengan anggota-anggota dari intansi yang lain, termasuk prajurit TNI," katanya.
JAKARTA - Pascainsiden bentrok antara oknum Brimob Polda Kepulauan Riau dan TNI Yonif 134/Tuah Sakti di Batam, Rabu (19/11), Kapolri Jenderal Sutarman
- Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu dari Tawau Digagalkan, Bea Cukai Ungkap Kronologinya
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- 5 Berita Terpopuler: Info OTT Terkini, Salah Satu Gubernur Diamankan KPK, Ada di Sini
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada