Kapolri dan Panglima Disarankan Mutasi Besar-besaran
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR Fraksi PKS Aboebakar Alhabsy berpendapat bahwa insiden bentrokan antara oknum TNI dan Polri di Kepulauan Riau, Rabu (19/11) menandakan rekonsiliasi yang beberapa waktu lalu dibuat belum sepenuhnya selesai. Padahal, saat melakukan kunjungan ke Batam usai bentrok bulan lalu, para komandan satuan menyampaikan akan mengambil langkah konsolidatif agar peristiwa serupa tak terulang.
"Bila saat ini kembali terjadi letupan, berarti menandakan situasi belum sepenuhnya cair. Apalagi penyebabnya hanya masalah sepele, yaitu saling ejek," kata Aboebakar, Rabu (19/11).
Menurut Aboe, rekonsiliasi tidak bisa hanya sebatas pertemuan antar pimpinan. Para anggota TNI dan Polri dibawah harus dilibatkan bersama. Sepertinya, kata dia, perlu dibuat semacam acara gathering untuk mencairkan suasana.
"Mereka semua ini kan komponen keamanan dan pertahanan negara, seharusnya kan saling dukung untuk meningkatkan kualitas pertahanan dan keamanan," katanya.
Menurutnya, bila memang sudah tak bisa lagi diperbaiki, mungkin Panglima dan Kapolri harus mempertimbangkan mutasi besar-besaran. "Karena wilayah tersebut termasuk wilayah strategis yang berbatasan dengan negara tetangga," pungkasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Anggota DPR Fraksi PKS Aboebakar Alhabsy berpendapat bahwa insiden bentrokan antara oknum TNI dan Polri di Kepulauan Riau, Rabu (19/11)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PPATK Ungkap Fakta Pelajar Terpapar Judi Online, Sangat Mengejutkan
- Malam-Malam OTK Buka Sendiri Plang Mengatasnamakan PN Jakbar di SPBE Kalideres, Lihat!
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Majelis Masyayikh Dorong Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Pesantren
- Menteri LH Hanif Faisol Wajibkan Produsen FMCG Susun Peta Jalan Pengurangan Sampah
- Ini Lho Isi Surat JAD soal Teror Bom Panci di Kampus Unpar, Cermati Kalimatnya