Kapolri dan Panglima TNI Ingin Rekrut Santri

Kapolri dan Panglima TNI Ingin Rekrut Santri
Kapolri Jendral Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Ketua Utama Alkhairaat Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri memperingati HAUL Ke- 50 Guru Tua. Foto: WAHONO/RADAR SULTENG/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto ingin merekrut anggota dari santri atau pemuda yang mendalami agama.

Usai menghadiri acara Haul Emas Guru Tua, pendiri organisasi keagamaan terbesar di Indonesia Timur Al Khoirot, Tito Karnavian menuturkan bahwa Al Khoirot ini memiliki jasa yang begitu besar kepada bangsa ini.

Sejak masa penjajahan telah membantu untuk memerdekakan Indonesia. ”Kini Al Khoirot telah menjadi organisasi terbesar di Indonesia Timur,” ujarnya.

Kapolri akan membantu membangkitkan semangat Al Khoirot ke seluruh penjuru Indonesia. Dengan begitu, Polri tentunya akan membantu semaksimal mungkin. ”Saya telah instruksikan ke seluruh jajaran Polri, dari Polda hingga Polsek untuk membantu Al Khoirot,” terangnya.

Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengajak para pemuda yang mendalami agama atau santri untuk menjadi personll Polri. ”Bahkan sebenarnya program mengajak santri ini sudah dilakukan,” terangnya.

Menurutnya, para santri dari Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, dan Al Khoirot akan sangat diterima bila ingin menjadi personel Polri. ”Baik dari jenjang Perwira hingga tamtama. Namun, tentunya juga harus memiliki persiapan fisik, kesehatan dan psikologis,” ungkapnya.

Tidak hanya Polri, TNI juga berupaya merekrut santri untuk menjadi personelnya. Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto menuturkan memang sangat perlu untuk menarik dari pesantren yang memiliki kemampuan dan keilmuan agama. ”Kita tarik ke TNI,” ujarnya.

Bahkan, bisa untuk memberikan bekal pendidikan di Akdemi Militer Angkatan Laut, Darat dan Udara. ”Juga di pendidikan lanjutan di TNI,” ujar mantan Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI AU tersebut.

Polri dan TNI terus berupaya mendapatkan personel yang mumpuni, termasuk dari kalangan santri atau yang mendalami ilmu agama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News